20 Ponpes se-Kota Yogyakarta Semarakkan MQK (Musabaqah Qira’atil Kutub) VIII Th. 2019
Dengan mengangkat tema “Santri Indonesia Untuk Perdamaian Dunia” Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta melalui Seksi PD Pontren bersama Pemerintah Kota Yogyakarta menyelenggarakan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) VIII Tingkat Kota Yogyakarta Tahun 2019, kegiatan berlangsung dengan mengambil tempat di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, beralamat di Jalan Pramuka No. 62, Giwangan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta pada hari Sabtu (5/10/19).
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta Drs. H. Nur Abadi, MA selaku Ketua Penyelenggara dalam sambutannya melaporkan antaralain mengatakan “bahwa event Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) yang merupakan Kompetisi Membaca Kitab, kali ini diikuti sejumlah 400 santriwan/santriwati terbaik yang merupakan perwakilan 20 (duapuluh) pondok pesantren dari 34 pondok pesantren yang ada di Kota Yogyakarta, dengan mengikuti sebanyak 22 cabang lomba dari berbagai bidang mulai dari Fiqih, Nahwu, Akhlaq, Tarikh, Tafsir, Hadist, Ushul Fiqih, Balaghah juga debat bahasa Arab (putra/putri) dan debat bahasa Inggris (putra/putri) yang terbagi dengan 3 (tiga) marhalah (tingkatan), yakni marhalah Ula (tingkat dasar), marhalah Wustha (tingkat sedang), dan marhalah Ulya (tingkat tinggi)”. paparnya.
Lebih lanjut Nur Abadi sampaikan dalam laporannya yakni “berkenaan dengan Hari Santri Nasional (HSN) pada tanggal 22 Oktober 2019, Kementeian Agama menyelenggarakan Gerakan Ro’an Akbar “ Jaga Hati Jaga Bumi” yang dilaksanakan serentak oleh pesantren di seluruh Indonesia pada tanggal 06 Oktober 2019 berupa kegiatan : Kerja bakti membersihkan lingkungan pesantren atau lingkungan masyarakat sekitar, juga melaksanakan penanaman pohon dilingkungan pesantren atau lingkungan masyarakat sekitar dan mensosialisasikan gerakan Ro’an Akbar melalui website dan media sosial di masing-masing ponpes dengan menyertakan logo Hari Santri 2019”
Rangkaian pelaksanaan MQK VIII 2019 di Kota Yogyakarta dimulai dari pukul 07.30 dan berakhir pada sore hari, dengan diawali suguhan hiburan bernuansa Islami dengan penampilan Hadroh dari Pondok Pesantren Lukmania, kemudian dilanjutkan acara pembukaan Musabaqah Qira’attil Kutub (MQK ) ke VIII tahun 2019 yang secara resmi di buka oleh Wakil Walikota Yogyakarta Drs. H. Heroe Poerwadi, MA yang sangat menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan Kompetisi Membaca Kitab yang juga disebut Musabaqah Qira’atil Kutub.
Dalam sambutan pembukaan Heroe Poerwadi antara lain mengatakan “ bahwa kompetisi ini merupakan mengasah kemampuan para santriwan/santriwati dalam membaca kitab kuning, sekaligus untuk menjaga mata rantai keilmuan Islam, maka dengan melestarikan membaca kitab kuning berarti menjaga mata rantai keilmuan Islam, dan apabila memutus mata rantai ini sama halnya membuang sebagian sejarah intelektual umat” tuturnya.
Rangkaian pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) VIII tahun 2019 Tingkat Kota Yogyakarta kali ini hanya diikuti sebanyak 20 (duapuluh) perwakilan Pondok Pesantren dari 34 Pondok Pesantren yang ada di Kota Yogyakarta, yakni daftar ke 20(duapuluh) Ponpes tersebut adalah : Pondok Pesantren(Diponogoro, Al-Lukmaniyah, Nurul Ummah, Fauzul Muslimin, Nurul Ummahat, Al-Hakim, Mualimat Muhammadiyah, Siti Khitijah, Mualimin Muhammadiyah, Nyai Ahmad Dahlan, Al-Barokah, Al-Islam, Harun As-Syafi’I, Nurul Ummah Putri, Hidayatul Mubtadil, Ulul Albab, Al-Ishlah, As Sakinah, Muh. Al Amin).
Secara terpisah Kasi PD Pontren Kementerian Agama Kota Yogyakarta menjelaskan “bahwa maksud dan tujuan dilaksanakannya Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) ke VIII di Kota Yogyakarta ini adalah untuk mendorong dan meningkatkan kecintaan para santri kepada kitab-kitab rujukan berbahasa Arab (Kutub At-Tutats), serta meningkatkan kemampuan santri dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmu-ilmu agama Islam dari sumber kitab-kitab berbahasa Arab, selain itu untuk menjalin silaturahim antar pondok pesantren di Kota Yogyakarta dalam rangka terwujudnya persatuan dan kesatuan Nasional, dan yang tak kalah penting penyelenggaraan Musabaqah Qira’atil Kutub(MQK) bertujuan untuk meningkatkan peran serta pondok pesantren sebagai lembaga Pendidikan Islam dalam mencetak kader ulama dan tokoh masyarakat di masa depan”, Ujarnya. Diakhir rangkaian acara pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) ke VIII ditutup secara remsi oleh Kasi PD Pontren Kemenag Kota Yogyakarta Drs. H. Bambang Inanta mewakili Ka Kankemenag Kota Yogyakarta yang secara simbolis dengan ditandai penyerahan berupa uang pembinaan kepada para juara lomba MQK, sedangkan untuk pengumuman dan penyerahan tropy kejuaraan dilakukan langsung dimasing-masing cabang lomba oleh dewan hakim dan panitera di ruang tempat pelaksanaan lomba.*(hms.Nrl)