Madrasah Muallimat Yogyakarta Rayakan HUT Ke-76 Kemerdekaan RI Secara Virtual
Madrasah Muallimat
Yogyakarta (Madrasah Mu’allimaat) – Madrasah Muallimat gelar upacara memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 secara virtual, melalui zoom meeting dan live Youtube Madrasah Mu’allimaat. Rangkaian acara dilaksanakan oleh petugas upacara secara langsung di Aula Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta dan diikuti oleh seluruh civitas akademika. Berbagai makna tersampaikan pada amanat pembina upacara dengan bercermin pada wasiat yang pernah disampaikan oleh KH. Ahmad Dahlan.
“Santriwati Mu’allimaat, sebagai generasi penerus harus terus berjuang menggapai mimpinya. Teringat satu wasiat yang pernah disampaikan oleh pendiri Persyarikatan Muhammadiyah yang sesuai dengan semangat kemerdekaan. Wasiat tersebut berbunyi berjuanglah di Muhammadiyah dengan mengorbankan harta benda, pikiran, dan tenaga dengan hati ikhlas dan murni. Bersungguh hati terhadap pendirian, harus diresapi dalam hati dan pikiran, serta diimplementasikan di madrasah kita”, ujar Ibu Agustyani Ernawati, M.Pd., selaku pembina upacara.
Santriwati madrasah Mu’allimaat harus senantiasa berjuang, meskipun di masa pandemi sekarang ini. Masa sulit ini harus dijadikan sebagai motivasi, bukan sebagai kendala. Kondisi ini harus dijadikan sebagai spirit untuk berjuang dan peluang tantangan untuk terus kreatif dan produktif serta tetap berprestasi.
“Kondisi sulit apapun, bukan sebagai kendala. Wasiat KH. Ahmad Dahlan di atas harus dijadikan pedoman agar terus semangat mengorbankan apapun meskupun harus berlelah-lelah mencari ilmu demi melawan kebodohan. Sehingga akan meringankan kita menjalankan amanah di madrasah dan persyarikatan”, sambung Direktur Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta melanjutkan amanat.
Proses pendidikan di masa pandemi, bukan hal yang mudah. Tetapi akan menjadi tempaan dari tempaan. Sehingga melatih kecerdasan secara intelektual maupun emosional dan cerdas secara spiritual hingga pada akhirnya cerdas dalam menghadapi tantangan zaman atau dikenal dengan adversity question.
Proses inilah yang akan menjadikan modal paripurna dalam rangka mengemban amanat kepada santriwati, agar tercipta generasi perempuan yang kuat dan rela berkorban. Akhirnya, menjadi pemimpin perempuan yang cerdas secara menyeluruh dalam rangka mencetak pemimpin-pemimpin perempuan berkemajuan di masa mendatang.
Berikut ini adalah para petugas upacara peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia oleh santriwati kelas VI Madrasah Mu’allimaat, antara lain: Zahratul Firdaus sebagai MC, Aini Zahro sebagai pembawa naskah Pancasila, Qurrotuz Zahro sebagai pembaca teks Proklamasi, Firyah Hana K sebagai pembaca naskah UUD 1945, dan Hanifaturrohmah membacakan do’a. (LTA)