Remaja Masjid Fathul Huda Gelar Jalan Sehat Songsong Tahun Baru Hijriyah
Yogyakarta (KUA Gondokusuman) – Remaja Masjid Fathul Huda menggelar pengajian dan jalan sehat songsong Tahun Baru Hijriyah, Ahad, (317/2022). Bertepatan dengan 2 Muharrom 1444H, Remaja Islam Masjid Fathul Huda dan Musholla Al-Furqon mengadakan kegiatan jalan sehat dan juga pengajian songsong tahun baru Hijriyah 1444 H.
Kegiatan tersebut diikuti sekitar 200 orang dari kalangan anak-anak remaja, serta jamaah Masjid Fathul Huda dan Musholla Al-Furqon, acara dilaksanakan di lapangan halaman Masjid Fathul Huda. Acara jalan sehat dilepas oleh Miftahul Anam, S.Sos.I Penyulih Agama Islam Non-PNS KUA Gondokusuman sekaligus Wakil Ketua Takmir Masjid Fathul Huda dan Dra. Puji Karyawati (PAH GK ).
Dalam sambutan takmir masjid Fathul Huda yang disampaikan Miftahul Anam kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari ahad sebagai momentum untuk para jamaah kembali bisa memakmurkan setiap kegiatan/taklim di Masjid Fathul Huda, diantaranya adalah agar jamaah bisa kembali menghadiri pengajian rutin ahad pagi. “Dulu sebelum pandemi pengajian ahad pagi dihadiri oleh 70-75 jamaah namun dengan adanya pandemi dan setelahnya hanya dihadiri oleh kurang lebih 30an jamaah saja, setelah acara acara ini harapanya pengajian rutin ahad pagi bisa kembali ramai lagi” ungkap Miftahul Anam.
Setelah jalan sehat peserta berkumpul di halaman masjid menikmati sarapan pagi sambil mendengarkan tausiyah yang disanpaikan Ustadz Dr.H.Nurcholis M.Ag. beliau menyampaikan tentang sejarah penanggalan Hijriyah, makna hijrah secara bahasa yakni pindah, hijrah makaniyah yakni pindah tempat dan juga diterangkan makna hijrah secara maknawiyah, yaitu :
1. Hijrah I’tiqodiyah yakni adanya perubahan/peningkatan ke-Imanan dan Ketakwaan kepada Allah SWT.
2. Hijrah Fikriyah yakni meninggalkan pemikiran pemikiran yang bertentangan dengan agama Islam dan melemahkan ke-Iman menuju pemikiran yang berkemajuan.
3. Hijrah Sulukiyah yakni meninggalkan perbuatan (akhlak ) dan perkataan yang tidak baik ke arah yang lebih baik.
4. Hijrah Su’uriyyah yakni meninggalkan kebiasaan dan budaya buruk ke budaya yang baik. Beliau sebagai selah satu pemateri tetap dalam kajian rutin ahad pagi juga berharap dan menyampaikan agar jamaah bisa hijrah dengan kembali menghadiri setiap taklim di masjid Fathul Huda.
Kegiatan diakhiri dengan pembagian puluhan doorprize untuk peserta/jamaah yang beruntung dengan dipandu oleh panitia/remaja, doorprise mulai alat dapur, kipas angin, rice cooker, sarung, mukena dan banyak lagi lainnya.(Nam)