Yogyakarta (Humas) – Fiqih diperlukan untuk menjadi solusi berbagai persoalan yang timbul. Demikian ungkap KH Sholehudin Mansyur, S.Ag. ketika memberikan materi tentang fiqih haji pada kegiatan manasik haji sepanjang tahun tingkat KUA Kecamatan, Kelompok 2 Angkatan V, Jumat (21/10/2022). Kegiatan berlangsung di Masjid Pangeran Diponegoro Balaikota Yogyakarta.
Lebih lanjut Kyai Sholeh mengungkapkan selama pelaksanaan ibadah haji, ketika menemui kendala para jamaah haji diberikan alternatif penyelesaian sesuai dengan fiqih yang ada. Sehingga menurutnya pelaksanaan haji yang dilakukan secara syariat dinyatakan sah. Ia pun menyebut para jamaah perlu memiliki landasan ilmu sebelum menunaikan ibadah haji. “Ilmu penting untuk landasan beramal,” ujarnya.
Fiqih diperlukan untuk menjadi solusi berbagai persoalan yang timbul.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Yogyakarta, Ir. Yunianto Dwi Sutomo, MM. memaparkan pihak Pemerintah Kota Yogyakarta memberikan dukungan penuh dalam pelaksanaan ibadah haji. Menurutnya sejak proses manasik hingga penjemputan jamaah dari asrama haji Donohudan, Pemkot selalu menganggarkan dana untuk mendukung operasional.
Manasik kali ini merupakan Angkatan 2, untuk kelompok V dengan peserta terdaftar 219 orang. Merupakan calon jamaah haji dari 11 KUA Kemantren yang ada di Kota Yogyakarta. Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Seksi Penyelenggaraan haji dan umrah, M. Tahrir, MM. serta H. Ibnu Basuki, S.IP dari Pemkot Yogyakarta. [eko]
