Yogyakarta (MIN 1 Yogyakarta) – Mengawali tahun 2023, kembali MIN I Yogyakarta meraih penghargaan. Kali ini penghargaan diraih oleh Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Kepala Madrasah dan 4 orang guru menerima penghargaan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penghargaan tersebut diberikan dalam rangkaian Penganugerahan Guru dan Tenaga Kependidikan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2023. Acara digelar di Hall MAN II Kulonprogo pada Rabu, 11 Januari 2022. Perhelatan ini digelar dalam rangka Puncak Acara Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Bidang Pendidikan Madrasah. Selain itu, dalam laporannya Kepala Bidang, H Abdu Suud, S.Ag, MSI, menyampaikan bahwa penganugerahan penghargaan dihadiri oleh 53 pemenang lomba dalam rangka HGN Tingkat Propinsi DIY, Peraih Anugerah GTK Nasional 3 orang, Peraih GTK Favorit Nasional 58 orang.
Dalam sambutannya, Kepala Bagian TU Kanwil Kemenag DIY, H Muntholib, S.Ag, MSI menyampaikan motivasi dan arahan bahwa guru perlu terus meningkatkan kualitas dan prestasi diri agar mampu menjadi teladan prestasi untuk peserta didik. Guru juga terus menyesuaikan dengan kemajuan teknologi dan digitalisasi agar mampu menyesuaikan dengan kemajuan IT dalam pembelajaran. H Muntholib juga menyerahkan penghargaan kepada para pemenang, selain itu penganugerahan juga diberikan oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah dan Kepala Kankemenenag Kulon Progo.
GTK MIN 1 Yogyakarta menerima penghargaan sebagai Juara I GTK Madrasah Berprestasi kategori kepala MI dan Guru MI, Juara II GTK Ngevlog Tingkat DIY serta kepala madrasah dan 3 guru mendapatkan Juara Favorit Anugerah GTK Tingkat Nasional. Kepala MIN 1 Yogyakarta, Zumaroh Nazulaningsih, MSI, mengucap syukur atas pencapaian prestasi GTK tersebut. “Semoga prestasi awal tahun 2023 ini menjadi awal prestasi madrasah yang lebih baik”. Zumaroh juga berharap, GTK MIN 1 Yogyakarta selalu bersemangat untuk terus memperbaiki kualitas dan prestasi diri. Kualitas GTK menjadi pondasi pengembangan prestasi madrasah,” pungkasnya. [rls/eko]
