Berita

Kemenag Yogyakarta Gelar Penguatan Moderasi Beragama bagi Ustaz/Ustazah Pondok Pesantren

Yogyakarta (Humas) – Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta menggelar Penguatan Moderasi Beragama dan Peningkatan Kompetensi Ustaz/Ustazah Pondok Pesantren. Kegiatan berlangsung di Aula 1 Kemenag Kota Yogyakarta, Kamis (16/2/2023). Dalam Laporannya Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, H. Arif Harjanto, SH. mengungkapkan kegiatan tersebut, diikuti 30 peserta perwakilan Ponpes se-Kota Yogyakarta.

Acara dibuka langsung Kepala Kantor H. Nadhif, S.Ag. M.S.I.. Dalam pengarahannya ia berpesan kepada para Ustaz sebagai penerus risalah kenabian untuk memastikan kurikulum di pesantren dapat membekali anak untuk mampu membaca dan menulis Alquran. “Kurikulum pesantren harus mengajarkan bagaimana anak-anak tidak sekadar bisa membaca, tetapi juga menulis Al Quran,” ungkapnya.

Bahkan Nadhif menambahkan, agar berbeda dengan Taman Pendidikan Alquran (TPA), pesantren dapat memberikan bekal kepada para santri kemampuan menulis, tahsin dan menghafal Alquran. “Salah satu misi kenabian Rasulullah Muhammad SAW. adalah agar umat bisa membaca dan memahami Alquran,” imbuhnya.

Selain itu Rasullah mengemban misi memperbaiki akhlak manusia. Nadhif percaya pesantren menjadi tempat yang tepat dalam pembentukan akhlakul karimah. “Karena 24 jam bersentuhan dengan lingkungan yang nuansa positif bahkan terbatasi dengan HP, yang banyak berpotensi negatif. Pesantren sangat tepat menjadi wadah membentuk santri yang berakhlakul karimah,” tegas Nadhif.

Terakit moderasi beragama, Nadhif berharap para ustaz dan ustazah menjadi agen moderasi beragama. Menurutnya agama sudah moderat, maka moderasi beragama tidak untuk memoderatkan agama melainkan perilaku penganutnya. “Moderasi beragama tidak bermaksud untuk mengendorkan pengamalan agama, tetapi merluruskan praktik yang tidak sesuai dengan karakter agama yang moderat,” pungkas Nadhif.

Kegiatan menghadirkan narasumber Dr. Hamim Zarkasyi Putra dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang menyampaikan materi tentang moderasi beragama. Serta Imam Mujiono, M.Ag. dari Universitas Islam Indonesia (UII) dengan materi Peningkatan Kompetensi manajerial Ponpes. [eko]