Pelatihan Metode Madinah, Guru Berperan dalam Mengajari Siswa Baca Alquran
Yogyakarta (Humas) – Kecenderungan anak lebih patuh kepada guru ketimbang kepada orang tua membuat guru memiliki posisi strategis khususnya dalam pengajaran membaca Alquran. Apalagi saat ini banyak siswa di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang belum bisa membaca Alquran.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, H. Nadhif, S.Ag. M.S.I. ketika membuka kegiatan pelatihan membaca Alquran menggunakan metode Ummi, Senin (13/3/2023). Kegiatan diikuti sekitar 50 guru pendidikan agama Islam se-Kota Yogyakarta.
Lebih lanjut Nadhif meminta para guru berperan aktif dalam gerakan pemberantasan buta huruf Alquran. “Secara umum tingkat literasi di Indonesia masih rendah, apalagi dalam hal baca tulis Alquran. Maka kami mohon para guru bisa berperan agar anak-anak bisa membaca Alquran dengan baik,” ungkapnya.
Sebelumnya Kasi Pendidikan Agama Islam (PAIS) Fariq Nurokhim, M.A. menyebut kegiatan tersebut terselenggara kerjasama dengan Madinah Institut dan bersifat non-budgeter. “Ini sebagai bagian ikhtiar kami untuk memberikan tambahan wawasan kepada para pengampu pendidikan di Sekolah Dasar,” ungkapnya.
Hadir sebagai narasumber, tim dari Madinah Institut yang memberikan penjelasan metode cara cepat mampu membaca Alquran dengan metode madinah. [Eko]