Berita

Ngaji Kebangsaan, Menkopolhukam: Beragama dan Bernegara Tidak Bisa Dipisahkan

Yogyakarta (Humas) – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanaan (Menko Polhukam), Prof. Mahfud MD. mengungkapkan beragama dan bernegara menjadi keniscayaan yang tidak dapat dipisahkan. Ia mencontohkan, ketika Rasulullah mendirikan Madinah. Menurutnya kehadiran negara penting untuk menjamin hak setiap warga negara.

Hal tersebut disampaikan Mahfud saat menjadi narasumber Ngaji Kebangsaan yang digelar di Masjid Syuhada, Sabtu (1/4/2023). Kegiatan bersamaan dengan acara silaturahim tarawih yang digelar Pemerintah Kota Yogyakarta.

Lebih lanjut Mahfud menyebut keberadaan Masjid Syuhada penting dalam mengingatkan kembali memori perjuangan para pahlawan. Menurutnya Masjid yang dibangun atas usul Ir. Sukarno tersebut sebagai hadiah untuk Yogyakarta yang sempat menjadi ibukota negara.

Ia pun meminta agar masyarakat tidak melupakan sejarah. “Menghargai sejarah memberikan pelajaran akibat dari setiap perbuatan,” ungkapnya.

Mahfud pun meminta agar umat Islam menghargai perbedaan karena sejatinya Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan manusia dalam keberagaman.

Pemkot dan Kemenag Yogyakarta pada kesempatan tersebut juga menyerahkan bantuan berupa uang dengan total Rp20 juta, Alquran, dan sajadah. Acara ditutup dengan doa dipimpin Kepala Kemenag Kota Yogyakarta, H. Nadhif, M.S.I.

Turut hadir dalam acara tersebut, PJ. Walikota Sumadi, Ketua Yayasan Masjid Syuhada KRT Jatiningrat, Kepala Kantor Kemenag Kota Yogyakarta Nadhif, M.S.I, Kasubbag TU Ahmad Mustafid, M.Hum, serta para Kepala Seksi di lingkungan Kemenag Kota Yogyakarta. [Eko]