Berita

KUA Gondomanan Ajak Pasutri Melalui Pusaka Sakinah Wujudkan Keluarga Harmonis, Berkualitas, Sehat dan Sejahtera

Yogyakarta (KUA Gondomanan) – Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Yogyakarta melalui Kantor Urusan Agam (KUA) menggelar kegiatan Piloting Pusat Pelayanan Keluarga Sakinah (PUSAKA SAKINAH) bimbingan keluarga sakinah bagi pasangan suami-istri. Diikuti dengan penuh antusiasme oleh 73 orang lebih peserta pasangan suami istri yang diselenggarkan di Pendopo Kantor Kelurahan Prawirodirjan Kemantren Gondomanan, Selasa (16/05/2023).

Atas Nama Perwakilan Panitia Pelaksana Kegiatan, Najamuddin Al Baweany Penyuluh Agama Islam Non ASN KUA Gondomanan dalam sambutan pembukaan menyampaikan, bahwa kegiatan bina keluarga sakinah (Pusaka Sakinah) ini adalah salah satu upaya membangun ketahanan keluarga yang dikembangkan dalam Pusat Layanan Keluarga Sakinah (Pusaka Sakinah). Dan dimana Pusaka Sakinah merupakan sebuah inovasi program baru Kemenag sebagai upaya menjaga, memelihara dan menguatkan ketahanan keluarga, tutur Najamuddin Al Baweany.

R. Andhi Nugroho, S.H.I., M.H., Kepala KUA Kemantren Gondomanan sebagai pemateri Pertama pada kegiatan ini dengan tema “Bina Keluarga Sakinah”, dan sebelum masuk pada materi pokok beliau menyampaikan, bahwa kegiatan Bina Keluarga Pusaka Sakinah bertujuan memberikan sosialisasi dan wawasan tentang manajemen pengelolaan keluarga agar dapat mencapai Sakinah Mawaddah Warahmah (Samawa). Untuk itu dia berpesan pada peserta, agar menguatkan pondasi keluarga dengan nilai-nilai agama.

Landasi perkawinan itu dengan niat yang tulus ikhlas karena Allah SWT, agar kehidupan berkeluarga kalian mendapat berkah. Keluarga harus dibangun dengan dasar kasih sayang, keadilan, saling menghormati dan membudayakan musyawarah, sehingga bisa terwujud keluarga yang bahagia, karena menurut sabda Nabi Muhammad SAW keluarga yang bahagia adalah surga di dunia, ujarnya dengan penuh pesan.

Lebih lanjut R. Andhi Nugroho, S.H.I., M.H., pada pokok materinya juga disampaikan perihal makna sakinah yang terbagi menjadi 4, yakni: Pertama, Litasta’ifu biha; Bisa saling menjaga Kesucian Diri dengan kehadiran pasangan. Menyalurkan gejolak syahwat pada yang haq dan berpahala. Kedua, Lita’thafu ma’aha; Membangun Ikatan Lahir dan Batin antara suami istri, saling terikat dan membutuhkan. Adapun Ketiga, Litamiilu ilaiha; Selalu Cenderung terhadap keluarga dalam hati dan pikiran. Sedangankan yang Ke-Empat, Litathmainnubiha; Supaya tenang bersamanya, damai tentram dengan adanya pasangan (Ketenangan Batin). Maka dengan demikian, akan bisa tercipta ajakan untuk membangun Keluarga Harmonis, Berkualitas, Sehat dan Sejahtera.

Program Pusaka Sakinah berusaha mentransformasi kegiatan formalistik KUA kepada orientasi kebutuhan masyarakat, mendampingi, memberi bimbingan, advokasi, mediasi, dan konsultasi. Pusaka Sakinah meliputi empat program, yaitu: Aman (administrasi manajemen KUA), Berkah (Belajar Rahasia Nikah), Kompak (konseling mediasi, pendampingan dan advokasi), serta Lestari (Layanan bersama Ketahanan keluarga Republik Indonesia).
Keempat program tersebut merupakan unggulan pada KUA piloting. Ke depannya KUA tidak hanya berfungsi formil dalam pencatatan nikah. Lebih dari itu, KUA memiliki tanggung jawab agar pasangan yang dinikahkan dapat mewujudkan keluarga sakinah, sejalan dengan itu, pelayanan kepenghuluan dan lainnya di KUA harus menjadi poros ketahanan keluarga, jelasnya lagi.

Adapun Pemateri Kedua, Rozan Ismatul Maula, M. Psi., Psikolog, menyampaikan tentang materi dengan tema: “Dinamika, Pesan, Pengaruh Keluarga Sebagai Unit of Care”. Beliau secara lebih detail dan sistematis memulai dengan menjelaskan prihal pengertian atau definisiasi keluarga, bahwa “keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas Kepala Keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.”

Lembaga keluarga adalah salah satu dari jenis-jenis lembaga sosial, bersama dengan lembaga agama, lembaga ekonomi, lembaga pendidikan, dan lembaga politik. Lembaga keluarga adalah unit sosial terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Dari keluarga akan melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadian dalam masyarakat.

Lebih lanjut, disamping menjelaskan dan memaparkan perihal Lembaga Keluarga, Pengertian atau definisi keluarga, Peran dan juga termasuk dijelaskan pula perihal Delapan Fungsi Keluarga, juga diuraikan pula perihal Siklus Kehidupan Keluarga. Termasuk pula didalamnya adalah Karakteristik Keluarga yang sehat (Keluarga dan Kesehatan).

Sebab menurut Rozan Ismatul Maula, M. Psi., Psikolog, dengan memahami secara rinci tentang keluarga dengan segala dinamikanya, maka diharapkan dokter keluarga bisa melaksanakan pelayanan dokter keluarga secara optimal. Dengan demikian diharapkan pula segera terwujud INDONESIA SEHAT, pungkasnya. Yang kemudian dilanjutkan dengan sesion tanya jawab dengan mendapatkan respon antusiasme luar biasa dari para peserta dengan pertanyaan-pertanyaan lucu variatif.

Pemateri Ketiga, atau sesion terakhir Zahratun Fitriyah, S. EI., menyampaikan materinya perihal “Pendampingan Pengelolaan Sertifikat Halal”. Dalam rangka menyukseskan program 10 produk bersertifikat halal , Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI, MUI, Pemda dan LP3H hadir untuk membantu penguatan pelaku usaha mikro dan kecil melalui program Sertifikat Halal Gratis (sehati) tahun 2022.
Sertifikat halal memegang peranan penting dalam memastikan dan menjamin produk-produk yang beredar di Indonesia telah memenuhi standar produk halal. Sejalan dengan itu, pemerintah mengeluarkan peraturan yang menjelaskan mengenai keharusan adanya nomor dan sertifikat halal bagi produk-produk yang diperjualbelikan di Indonesia, lanjutnya.

Apabila produk-produk yang diajukan sertifikat halalnya sudah memenuhi standar produk halal yang telah ditetapkan, maka sertifikat halal dapat diterbitkan yang akhirnya dapat meningkatkan nilai jual dari produk tersebut. Sehingga produk UMK bisa terangkat dan eksis di pasaran, pungkas beliau.

Mengakhiri acara kegiatan kali In ditutup dengan membagikan berbagai macam doorprize terhadap para peserta Bina Keluarga Pustaka Sakinah yang diselenggarakan oleh KUA Kemantren Gondomanan, serta foto bersama antara pihak KUA Gondomanan dengan para perwakilan Bimas Islam Kantor Kemenag Kota Yogyakarta. (Najam)