Berita

OSIS MTsN 1 Yogyakarta Ikuti Diskusi Pengendalian Kenakalan Remaja di DISDIKPORA

Yogyakarta (MTsN 1 Yogyakarta)- Diskusi Pengendalian Kenakalan Remaja diadakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta. Kegiatan ini bertempat di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta dan dilaksanakan pada hari Jumat (20/10/2023). Pada kesempatan tersebut, Muhammad Ikhsan Luthfi Hidayah (Ketua OSIS) dan Naura Khairani (Wakil Ketua OSIS) serta Nanda Setia Tri Pangesti, Pembina OSIS di MTsN 1 Yogyakarta ditunjuk untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Narasumber dalam kegiatan ini adalah perwakilan DUTA FKPO yang merupakan siswa SMA 1 Yogyakarta.
“Nakalnya setiap anak itu berbeda. Kenakalan remaja itu terjadi karena anak-anak sedang berada di fase peralihan anak-anak ke dewasa. Selain itu, kenakalan remaja juga dilatarbelakangi oleh berbagai faktor,” jelas Rini, salah seorang narasumber DUTA FKPO.
Dalam kegiatan tersebut peserta juga diajak berdiskusi tentang peran OSIS dengan DUTA FKPO. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi tentang kenakalan remaja. Selain mendapatkan ilmu, para peserta yang hadir juga mendapatkan souvenir ATK dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga. “Kenakalan remaja dapat menyebabkan kematian kerugian bagi diri sendiri dan masyarakat. Satu contoh yang sering terjadi sekarang ini, terutama di daerah Jogja yaitu klitih.

Hal itu dapat merugikan masyarakat karena menyebabkan kecemasan atau kekhawatiran ketika keluar malam. Rata-rata anak sering keluar waktu malam sekitar pukul 11malam sampai 1 pagi. Selain itu, kenakalan remaja juga dapat terjadi di sekolah, satu diantaranya yaitu bullying. Bullying merupakan perilaku mengejek/menghina siswa/teman di sekolah. Itu juga menyebabkan kita seperti dijauhi teman-teman karena sering berbuat seperti itu,” terang Luthfi ketika ditanyai pendapatnya soal kenakalan remaja.
Harapan setelah mengikuti kegiatan ini adalah seluruh siswa maupun guru pendamping yang menghadiri kegiatan tersebut dapat mencegah kenakalan-kenakalan remaja lain yang mungkin terjadi di kemudian hari, khususnya di MTsN 1 Yogyakarta. (TPM)