Mujahadah dan Tabligh Akbar Meriahkan Malam Baksos MAN 1 Yogyakarta Di Gunung Kidul
Lebih dari 300 orang menghadiri Mujahadah(Dzikir bersama) dan Tabligh Akbar Bakti Sosial MAN 1 Yogyakarta, di Mertelu, Gedangsari, Gunung Kidul, Sabtu(25/8) malam. Usai sholat isya, pukul 20.00 WIB alunan sholawat yang diiringi musik hadroh sambut kehadiran warga masyarakat, di halaman masjid Nurrohim.
Wakil Kepala MAN 1 Yogyakarta Bidang Kurikulum Taufik Zamhari, M.S.I. dalam sambutannya menyampaikan rasa terimakasih dan apresiasi yang tinggi atas sambutan hangat para warga. Ia berharap, agar kegiatan ini dapat memberi manfaat. “Matur nuwun sanget sedaya warga, nderek titip lare-lare,”ujarnya. Selain itu ia juga berharap, para peserta baksos dapat belajar secara langsung, bagaimana hidup di masyarakat, khususnya merasakan secara langsung hidup di pedesaan.
Sementara itu Kepala Dusun Mertelu Sukimin, yang juga mewakili warga, menyampaikan sambutan hangat dan terima kasih atas kegiatan baksos yang digelar di tempat ini. “Semoga apa yang telah diberikan para adik-adik dapat bermanfaat bagi masyarakat,”tuturnya. Mujahadah dipimpin langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hakim MAN 1 Yogyakarta Drs. KH M. Nawawi, M.S.I. , sebelum memandu mujahadah, ia mengungkapkan, di muka bumi ini, ada malaikat-malaikat utusan Allah swt yang selalu berkeliling di muka bumi. Mereka senantiasa mendoakan orang-orang beriman, serta memohonkan ampunan dan taubat bagi mereka. Khususnya, bagi mereka yang berada di majlis dzikir.
Doa dan dzikir bersama warga berlangsung lancar. Kemudian dilanjutkan dengan pengajian dan Tabligh Akbar oleh Guru Agama MAN 1 Yogyakarta Hilman Abdullah, S.Hum. yang berlangsung hingga pukul 10.00 WIB. Dikatakan, semua manusia dalam menjalani kehidupan ini, menginginkan kebahagian dan keselamatan dunia dan akhirat. Bahkan keinginan mereka sangat banyak dan tidak pernah berhenti. Namun mereka banyak lupa terhadap kewajibannya kepada Allah swt. “Mereka minta, tapi lupa akan kewajibannya,”ujarnya.
untuk menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat, ia ajak masyarakat untuk bijak dalam menghadapi kehidupan ini, serta mengenal hal-hal yagng harus diwaspadai, sebagaimana yang pernah dinasehatkan oleh seorang ulama yang masyhur Al-Imam Al-Ghazali. Setidaknya ada enam perkara yang mesti diwaspadai. Pertama, kematian yang sangat dekat namun sering dilupakan orang. Kedua, masa lalu yang jauh namun banyak orang yang lalai tidak menyadari dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Ketiga, Hawa nafsu yang tidak dikendalikan. Keempat, amanah yang berat, namun banyak orang yang menginginkannya. Kelima, ringan suatu yang mudah dan ringan, namun banyak yang meninggalkannya serta tidak diutamakan, dan yang keenam adalah Lisan yang sangat tajam, namun banyak orang yang tidak hati-hati saat berbicara. (dzl/nrl)