Kepala MAN 2 Yogyakarta Pantau Siswa Magang di PT Nabati Majalengka
Yogyakarta (MAN 2 Yogyakarta) – Kepala MAN 2 Yogyakarta Singgih Sampurno, S.Pd, MA bersama Kepala Unit Multimedia Muhammmad Mohar, S.Kom lakukan pemantauan siswa magang di Nabati Majalengka, ke tempat siswa tinggal di daerah Rancaksaputat Kec. Sumberjaya Majalengka. Jarak dari tempat tinggal sementara saat siswa magang ke PT. Nabati, kira-kira 300-400 meter. Setelah memantau di tempat kos, dilanjutkan melihat kegiatan magang di Nabati.
Kedatangan Kepala MAN 2 Yogyakarta disambut Ari Yulizar Ernawan selaku Manager Human Capital PT. Kaldu Sari Nabati Majalengka.
Singgih Sampurno menyampaikan maksud kedatangannya, “ yang pertama kami ingin bersilaturahmi kepada PT kaldu Sari Nabati Majalengka dan terimakasih karena bersedia menerima, membimbing, dan membersamai anak-anak dari madrasah, dari berbagai daerah di indonesia, khususnya dari MAN 2 Yogyakarta. Semoga dapat mempererat silaturahmi dan kerjasama antara MAN 2 Yogyakarta dan PT Nabati.”
“Berharap kerjasama ini tidak hanya berhenti sampai di sini, namun agar terus meningkat kerjasamanya dalam rangka memfasilitasi dan memberikan ruang untuk siswa berkarya dan mengembangkan diri di dunia kerja,” lanjut Singgih Sampurno sampaikan harapannya.
Tari Yulizar Ernawan, menanggapi, “terima kasih atas kunjungan dari Bapak Kepala MAN 2 Yogyakarta berserta rombongan. Suatu kebanggaan PT Nabati bisa dipercaya untuk mengembangkan dan membimbing anak-anak dari berbagai madrasah diari penjuru Indonesia. Jika ingin bekerja sama dengan PT Nabati harus menghubungi kantor pusat di Wu Tower Nabati, Bandung. Dan kami siap bekerjasama dalam rangka mengembangkan potensi anak-anak Madrasah Plus Keterampilan.”
Muhammad Hardiyanto menjelaskan, “kegiatan yang sangat berkesan bagi para siswa. Kesan dari Arta, shela, dan Hariri. Sangat positif, bahkan para siswa nyaman bekerja disini hingga lupa dengan keseharian sebagai siswa, tentunya lingkungan yang positif mendukung mereka saat magang. Harihi di bagian Gudang, agak berat menjalani diawal, karena ada begitu besar gudang dan ada sekitar 7 gudang yg bergantian di data, namun Hariri tetap menjalani dengan semangat.”
“Begitu juga dengan Arta yang awalnya belum familiar dengan aplikasi yang digunakan untuk bekerja di Divisi nya dan Shela yang belum paham dengan pendataan karyawan di Divisi Human Capital, namun mereka dapat belajar dan berkembang menyesuaikan di Divisi masing-masing,” tutur Mohar di akhir penjelasannya. (pusp)