Berita

“NGOPI” Ngobrol Pendidikan Islam – Belajar di Jogya tinggalnya di Pondok

Dialog interaktif “NgOPI” Ngobrol Pendidikan Islam yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta bertempat di Aulia Lt II  MAN 1 Yogyakarta, pada Rabu(29/8/18) dihadiri 150 peserta yang terdiri dari perwakilan siswa SMA/SMK Negeri dan Swasta se-Kota Yogyakarta, Siswa MA Negeri dan Swasta se-Kota Yogyakarta, Pimpinan Pondok Pesantren yang ada di Kota Yogyakarta, Kepala Sekolah MA/SMA se-Kota Yogyakarta, Dewan dan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Dinas Sosial Kota Yogyakarta, perwakilan pengelola pemondokan dan perwakilan asrama yang berada di Kota Yogyakarta.

Dengan mengangkat tema “Belajar di Yogyakarta tinggalnya di Pondok”,  dimana Kementerian Agama Kota Yogyakarta menawarkan konsep dan gagasan indekos yang berkonsep pondok dan asrama yang bernuansa agamis. Hal ini mengingat Yogyakarta dikenal oleh masyarakat luas sebagai kota pendidikan atau kota pelajar, masih menjadi daya tarik tersendiri bagi orang tua dari luar daerah untuk menyekolahkan dan melanjutkan pendidikan perkuliahan anak meraka di Yogyakarta. Belajar di Yogya tinggalnya di Pondok ini merupakan salah satu solusi agar para pelajar nantinya punya kegiatan produktif, untuk melidungi generasi dari pergaulan bebas. 

Kakankemenag Kota Yogyakarta Drs. H Sigit Warsita dalam sambutannya sekaligus membuka secara resmi dialog interaktif NGOPI diantaranya menyampaikan bahwa

“Yogyakarta sebagai destinasi pendidikan tentu banyak yang tinggal dan belajar di Yogya baik pelajar maupun mahasiswa paling tidak memakan waktu 3 tahun bahkan dengan kuliah sampai 7 tahun tinggal di Yogyakarta, tentu merupakan waktu tinggal  yang cukup panjang untuk ukuran  perjalanan seseorang dalam pembentukan karakternya, dan usia-usia itulah mereka ada di Yogyakarta”. Ditegaskan Sigit bahwa “Gagasan kegiatan NGOPI ini dengan menghadirkan pihak-pihak yang sangat konsen untuk merembuk apa yang seharusnya kita lakukan bersama, maka NgOPI ini adalah kegiatan awal yang harapannya setelah ngobrol, ada sesuatu yang akan dilakukan dan tentu merupakan jangka panjang, jadi kegiatan ini tdak cuma selesai dingobrolnya, tapi akan ada tindak lanjut dari obrolan kita, diharapkan para narasumberlah nantinya yang akan memberikan gagasan-gagasan besar apa yang akan kita lakukan bersama untuk Kota Yogyakata ”.

Usai dibuka secara resmi oleh Kakankemenag Kota Yogyakarta H. Sigit Warsita dilanjutkan ke inti  acara yakni dialog interaktif NgOPI- Ngobrol Pendidikan Islam oleh narasumber, diawali oleh Wakil Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti, memberikan sambutan yang dialog selanjutnya  dilanjutkan dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dengan tema “Quo Vadis Yogyakarta Kota Pendidikan”. Diantaranya Haryadi Suyuti menekankan

 “bahwa Perda sudah mengatur bagaimana tata cara dan kelola menyelenggarakan pondokan, tidak dibiarkan Pondokan dan indekos bebas, jadi sudah ada aturannya”. Juga dikatakan Beliau “bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta akan menyasar tempat indekos eksklusif, guna memantau aktifitas yang terjadi didalamnya. Narasumber lainnya Kakanwil Kemenag DI Yogyakarta Drs. H. M. Lutfii Hamid, M.Ag dengan tema “Membangun Ketahanan Keluarga Melalui Pendidikan”, dari DPRD Kota Yogyakarta dengan temanya “Landscap BisnisPemondokan”, narasumber terakhir Dr. H. Hilmy Muhammad (PP. Al-Munawir, Krapyak} mengangkat tema “Ponpes Menjawab Problem Pendidikan dan Kemasyarakatan”. Dialog berjalan lancar penuh insfiratif dilanjutkan tanya jawab dari para peserta yang hadir (hms.Nrl)