Outdoor Learning, Belajar Kearifan Lokal di Museum Batik Danar Hadi
Meningkatkan pembelajaran diluar ruangan serta memelihara kearifan lokal kali ini MAN 2 Yogyakarta melakukan kunjungan disalah satu museum batik terbesar yang ada di Indonesia yaitu Museum Danar Hadi atau dengan nama lain House of Danar Hadi yang berlokasi di jalan Brig. Jen. Slamet Riyadi No. 261 Surakarta, tepatnya di dalam kompleks nDalem Wuryaningratan (05/03/2024), Museum dirancang bentuk bangunan arsitektur nDalem wuryaningratan. Awalnya Danar Hadi merupakan industri batik rumahan yang sudah turun temurun. Dua tokoh pendirinya adalah Sansosa Doellah dan istrinya Danarsih Hadipriyono.
Dalam kunjungan ini dilakukan oleh kelas X dan Sebagian kelas XI berjumlah kurang lebih sekitar 300 siswa beserta guru pendamping. Antusias anak-anak sangat terasa didalam kunjungan museum danar hadi ini dikarenakan museum ini memiliki banyak koleksi kain batik mencapai 1000 helai yang sudah diakui MURI (Museum Rekor Indonesia). Pada kesempatan ini para siswa juga diperlihatkan bagaimana proses membatik secara langsung. Selain itu siswa juga dapat melihat arsitektur bangunan khas jawa yang berada disamping museum.
Salah satu yang membuat para siswa beserta pendamping tercengang itu terletak pada harga kain batik karena beberapa kain ada nilanya sampai 3Milyar dikarenakan proses dan salah satunya ada tanda tangan orang belanda jaman dahulu yang terkenal.
Pada Kunjungan Museum Danar Hadi ini para siswa dan pendamping juga dipandu oleh tour guide museum dari danar hadi sendiri, dalam penjelesanya tour guide menjelaskan tujuan dari dibentuknya museum danar hadi ini adalah salah satu bentuk cintanya bapak Santoesa Doellah terhadap kain batik. Hal menarik lainya terletak pada nama Museum Danar Hadi, nama Danar Hadi berasal dari penggalan dari nama istri Santosa Doellah, Danarsih Hadipriyono.