Orientasi Moderasi Beragama, KH. Khoirudin Basori: Berbeda untuk Saling Memperkaya
Yogyakarta (Humas) – Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta menggelar kegiatan orientasi Penguatan moderasi beragama. Acara berlangsung di Aula 1 Kemenag Kota Yogyakarta, Selasa (16/4/2024).
Dalam sambutan sekaligus laporan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, H. Nadhif, S.Ag. M.S.I. menyebut prestasi tertinggi di bulan puasa adalah ketika amal ibadah diterima. Selain itu ia juga mengungkaokan moderasi bukan hanya ketika di internal, tetapi juga harus berdampak secara eksternal.
Sementara itu Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta, Dr. H. Masmin Afif, M.Ag. mengungkapkan puasa menjadi sarana menuju manusia paripurna. Mendapatkan banyak pelajaran dalam menjalani kehidupan.
“Puasa mendidik kita untuk lebih sabar, memiliki empati kepada sesama, merasakan lapar dan dahaga yang juga dirasakan orang lain,” sebut Masmin.
Menjadi manusia yang sejati yang memiliki rasa empati terhadap saudara kita. “Orang yang kuat bukan mereka yang mampu mengangkat beban berat, melainkan yang mampu memaafkan orang lain, karena memaafkan itu mulia,” lanjutnya.
Sementara itu, inti kajian disampaikan Dr. KH. Khorudin Basori, M.Si. Ia menyampaikan pesan Rasulullah SAW. untuk menyambung silaturahmi kepada orang yang memutus, memberi kepada orang yang tidak memberi dan memaafkan orang yang menzalimi.
Dalam teladan Nabi Muhammad SAW. orang yang memiliki spiritualitas tinggi akan melahirkan sifat baik (apikan), dermawan (loma) dan pemberani (kendel).
Ia pun menambahkan, orang yang bergama dengan baik tidak akan memandang perbedaan sebagai sebab permusuhan, tetapi berbeda bisa untuk saling memperkaya.
“Tingkatan tertinggi dari orang yang beragama, ketika ia mampu memandang perbedaan untuk saling memperkaya,” ungkap dosen UAD tersebut.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan pengukuhan agen moderasi beragama oleh Kakanwil Kemenag DIY. [eko]