Dialog Tokoh Lintas Agama, Rektor UAJY Ungkap Sembilan Kunci Moderasi
Yogyakarta (Humas) – Rektor Universitas Atma Jaya (UAJY) yang juga Wakil Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Daerah Istimewa Yogyakarta mengungkapkan ada sembilan kata kunci moderai beragama. Meliputi kemanusiaan, kemaslahatan umum, adil, berimbang, taat konstitusi, komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan dan penghormatan kepada tradisi.
Hal tersebut disampaikan dalam Dialog Tokoh Lintas Agama Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta yang berlangsung di ingkung Grobog, Kamis (25/4/2024).
Dalam kesempatan tersebut Nurhartanto menyebut potensi keragaman yang ada di Indonesia tidak dapat diabaikan. “Perbedaan Suku Agama dan Ras (SARA) terbukti mampu mencabik-cabik rasa persaudaraan di antara anak-anak bangsa termasuk para pemimpinnya,” ungkapnya.
Para pendiri bangsa pun sejak dulu menyadari potensi tersebut, sehingga mereka membangun dialog dan kesepakatan serta menjadikan Pancasila sebagai landasan bagi Bangsa Indonesia yang plural dan muktikultur.
Khusus untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Pak Nur, demikian ia akrab disapa, peran Kraton Yogyakarta dan Pura Pakualaman sangat terasa dalam ngayomi dan ngayemi masyarakat Yogyakarta.
Meskipun demikian terdapat sejumlah potensi konflik dalam situasi normal seperti pendirian tempat ibadah, pelaksanaan ibadah, penyebaran paham yang bersifat eksklusif, pembangunan rumah yang eksklusif, pembangunan asrama daerah, serta ada kecurigaan di kalangan masyarakat.
Maka ia mengajak seluruh tokoh agama untuk membangun kebersamaan melalui aktivitas sosial, gotong royong dalam lingkungan sekitar.
Sebelumnya Kepala Kantor Kemenag Kota Yogyakarta, H. Nadhif, S.Ag. M.S.I. menyebut salah satu agenda Kementerian Agama saat ini ada mengenalkan moderasi beragama secara ekspansif ke pada berbagai lapisan masyarakat tidak terbatas insternal Kementerian Agama.
Sedangkan Kasubbag TU, H. Ahmad Mustafid, S.Ag. M.Hum. dalam laporannya menyebut peserta Dialog Tokoh Lintas Agama terdiri dari tokoh agama dari golongan tua dan muda. “Acara ini juga melibatkan perwakilan tokoh agama muda,” terang Mustafid. [Eko]