Partisipasi Penyuluh Agama Islam Danurejan dalam Program Lokmin
Yogyakarta (KUA Danurejan) – Penyuluh Agama Kemantren Danurejan Yogyakarta ikut berperan aktif dalam lokakarya mini (Lokmin) yang dilaksanakan Puskesmas Danurejan 1 pada Kamis, 25/04/2024 di Pendopo Kemantren. Mantri Pamong Praja (MPP) dalam sambutan pembukaannya menyampaikan bahwa penanganan stunting melalui penataran calon manten secara mandiri oleh KUA bisa diberikan materi usaha pencegahan stunting. Untuk sekolah yang siswanya ada yang merokok bisa konsultasi ke Puskesmas dan pencegahan narkoba serta pemberian tablet tambah darah bagi siswi agar saat melahirkan tidak ada masalah.
Kepala Puskesmas Danurejan 1 dr. Dewi sebagai narasumber menyampaikan bahwa dalam menyelesaikan materi analisis hambatan kesehatan standar pelayanan minimal (SPM) pada Puskesmas merupakan faktor utama, sehingga sangat menentukan. Pelayanan kesehatan ibu dan anak perlu peningkatan agar tidak terjadi kematian ibu dan anak dalam proses persalinan. Menurut Dewi angka stunting di Danurejan masih 10,12 % dan angka kehadiran di posyandu 88 %. Di Kelurahan Tegalpanggung sudah tidak ada ibu dan bayi yang meninggal. Imunisasi masih ada yang belum mau ikut. Indeks Keluarga Sehat (LKS ) tahun 2023 sudah mencapai 0.57 termasuk pra sehat.
Setelah penyampaian materi dilanjutkan dengan diskusi. Dalam diskusi tersebut H. Sujoko Suwono, SAg. selaku Penyuluh Agama Islam KUA Danurejan memberikan masukan agar dalam melaksanakan bimbingan remaja usia sekolah (BRUS) ada kolaborasi antara Puskesmas, sekolah dan KUA. Lokmin ini dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Kemantren (Forkompintren) MPP, Koramil, Polsek, KUA, Lurah, Kepala Sekolah se-Kemantren Danurejan. Acara Lokmin ini diakhiri dengan deklarasi komitmen pencegahan stunting. (joko/am)