Penyuluh Katolik Hadiri Pertemuan Hak Paroki dan Pegiat Lintas Iman
Yogyakarta-Penyuluh Agama katolik Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta mengikuti acara pertemuan Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (HAK) dan Pegiat Lintas Iman Kevikepan Yogyakarta Timur Pada hari Sabtu, 4 Mei 2024 bertempat di Wisma Sarasvita, Jl. Kaliwaru No.1, Condongcatur Depok Sleman, DIY.
Acara dengan tema: Peluang dan Tantangan Persaudaraan di Yogyakarta 5 Tahun ke depan menghadirkan 2 Narasumber yakni Ibu MY Esti Wijayati (Anggota DPR RI Komisi VIII) dan Bpk Gregorius Sri Nurhartanto (Wakil Ketua FKUB DIY sekaligus Rektor UAJY). Rm Maradiyo (Vikep Kevikepan Yogyakarta Timur) dalam Sambutanya mengatakan terima kasih kepada para nara sumber dan juga peserta. Bahwa kemaren kita telah terlibat dalam Pemilu dan mungkin karena ada perbedaan pilihan yang terkadang, dapat membuat relasi kita agak renggang dan lain lain, namun kini sudah selesai dan mari kita merajut kembali suasana kasih persaudaraan di antara kita maupun dengan sesama kita yang lain. Sebentar lagi Kabupaten dan Kota di DIY juga akan ada pemilihan Bupati Wakil Bupati dan Wali Kota serta Wakil Wali Kota. Mari Kita memilih pemimpin yang betul memperjuangkan kesejahteraan umum dan Gotong Royong.
Pada sesi pemaparan materi, Ibu MY Esti Wijayati pertama mengucapkan selamat Paskah dan terima kasih atas dukungan umat hingga terpilih kembali meski secara resmi akan dilantik pada Bulan Oktober 2024. Pemilu DPR, DPD serta Presiden dan Wakil Presiden sudah selesai. MK sudah mengeluarkan putusan terkait Presiden dan Wakil Presiden terpilih dan kita sudah menerima. Kita bersyukur bahwa Pemilu kali ini tidak seperti Pemilihan Gubernur DKI Jakarta beberapa waktu lalu yang sangat keras. Mari kita tetap mengawal perjalanan bangsa kita tercinta ini sesuai dengan tujuan bernegara yang termuat di Pembukaan UUD 1945. Kita bersatu membangun bangsa dalam keberagaman yang penuh persaudaraan. Moderasi Beragama sebaiknya tidak ditataran elit saja tapi digemakan di tengah masyarakat yang majemuk. Judul materi Ibu MY Esti adalah: Peluang dan Tantangan Persaudaraan di Yogyakarta Lima Tahun Mendatang.
Bpk Gregorius Sri Nurhartanto memaparkan materi dengan judul: Masyarakat Katolik dan Perubahan Zaman. Propinsi DIY masih ada tantangan yang perlu dicarikan solusi secara bersama yakni Kemiskinan, Anak terlantar, Bencana Merapi juga ada tambahan tantangan yakni SAMPAH. Namun DIY juga memiliki kekuatan seperti Keraton sebagai simbol Budaya, Angka Harapan Hidup yang Tinggi serta Masyarakat yang Toleran. Hal penting yang menjadi perhatian kita adalah bagaimana kita menciptakan Gereja yang Ramah Lingkungan, Gereja yang Memiliki Hati Kepada Masyarakat dan Lingkungan Sekitarnya serta Gereja yang Disukai Karena berbuat Baik Kepada Masyarakat. Srawung menjadi kunci kegiatan kita.
Sesi terakhir diisi dengan sharing dari masing masing Paroki tentang keterlibatan HAK dalam hidup bermasyarakat dan saran yang perlu bagi Paroki dan HAK Kevikepan Yogyakarta Timur untuk perbaikan ke depan. Penyuluh Agama Katolik yang terlibat dalam acara tersebut: FM Padhari Djati Martiwi dan Edelbertus Jara. (EJ)