Pembinaan Aktor Kerukunan kelurahan Prawirodirjan
Salah satu upaya membangun Toleransi dalam masyarakat yang dikembangkan dalam Kampung Moderasi Beragama (KMB), ASN KUA Kemantren Gondomanan selaku Pokja KMB mengikuti kegiatan pembinaan Pokja dan pengembangan Kampung Moderasi Beragama kelurahan Prawirodirjan, Kamis, 16 Mei 2024 bertempat di pendopo kelurahan Prawirodirjan.
Kegiatan ini sebagai ajang pemantapan dan pembinaan moderasi beragama bagi tokoh agama dan pemuda lintas iman.
Pembinaan ini diikuti peserta sekitar 60 orang. Hadir pada kegiatan tersebut, kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta H. Nadhif, S. Ag. MSI ,Kasi Bimas Islam Saeful Anwar, S. Ag , M.SI., Mantri Pamong Praja Kemantren Gondomanan, Danramil, Kapolsek, LPMK, RW dan RT, MUI, Kaum Rois, PCM, PCA, PRA tokoh pemuda dan tokoh lintas Agama Islam, Katholik, kristen, Hindu dan Budha di wilayah kelurahan Prawirodirjan.
Kepala Kantor Kemenag Kota Yogyakarta H. Nadhif, S.Ag.,M.S.I. memberikan pengarahan sekaligus membuka kegiatan tersebut Kepala Kantor mengatakan bahwa city of tolerance di Yogyakarta harus selalu dipupuk dan dirawat menuju program besar Indonesia Emas 2045. Sejalan dengan hal tersebut Kepala Kantor juga menyampaikan program prioritas Kementerian Agama yakni Penguatan Moderasi Beragama. Beberapa esensi dalam moderasi beragama meliputi antara lain, komitmen kebangsaan, menghargai kemajemukan, menjaga kebebasan akal, berekpresi dan kebebasan beragama.
Mantri Pamong Praja kemantren Gondomanan Cahya Wijayanta, S.IP merasa bahagia karena Prawirodirjan ditunjuk sebagai rintisan kampung moderasi. Harapannya dengan kegiatan ini mendukung program pembanguan baik fisik maupun sosial sehingga berlajan secara kondusif. Pembangunan berjalan lancar dengan kehidupan beragama yang rukun dan berkominmen kebangsaan,
Kepala Seksi Bimas Islam Kankemenag Kota Yogyakarta dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan pembinaan pokja kampung moderasi beragama saatt ini merupakan tindaklanjut dari pencanangan kampung moderasi tahun lalu. Prawirodirjan ditunjuk karena penduduknya terdiri dari beraneka ragam agama, etnis dan budaya. Peserta dari kegiatan ini terdiri dari tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda lintas iman.
Selesai acara pembukaan dilanjutkan pembinaan dengan narasumber Lurah Prawirodirjan Rusdi Haryanto, S. AP menyampaikan terkait dengan kondisi masyarakat dan Fasilitator moderasi beragama Dr. Ade Supriadi menyampaikan terkait dengan penguatan modernisasi beragama[ekoAW]