Berita

Penyuluh Agama Danurejan Tausyiyah di Nur Arrohmah Cokrodirjan

Yogyakarta (KUA Danurejan) – Penyuluh Agama KUA Danurejan Yogyakarta H. Sujoko Suwono, S. Ag., MSI mengajak menyampaikan tausyiyah pada jamaah Nur Arrohmah Cokrodirjan pada Rabu 12/06/2024. Pada kesempatan ini Joko menyampaikan Qur’an Surat (QS) Al-Jumu’ah ayat 8 : “Katakanlah, sesungguhnya kematian yang kamu lari darinya pasti akan menemuinya. Kemudian kamu akan dikembalikan kepada yang Maha Mengetahui yang ghoib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang selama ini kamu kerjakan”.

Lebih lanjut Joko menyampaikan QS. Ali Imron ayat 185 bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. Orang yang selalu mengingat mati dan mempersiapkan setelah kematian dengan baik adalah ciri orang yang paling cerdas sesuai Hadis Riwayat (HR) Ibnu Majah.

Selanjutnya dalam dialog ada jamaah yang bertanya mengapa orang yang mau meninggal itu ada yang tersenyum dan ada yang cemberut ? Joko menjawab bahwa orang yang mau meninggal itu ada yang diperlihatkan oleh Allah tempat yang akan ditempati setelah meninggal. Bagi yang diperlihatkan tempat yang menyenangkan, dia tersenyum. Sebaliknya bagi yang diperlihatkan tempat yang menyedihkan, dia menjadi cemberut. Oleh karena itu Joko di hadapan jamaah mengajak untuk selalu mengingat mati dan mempersiapkan setelah kematian dengan sebaik mungkin.

Pada pembinaan/kajian yang dilaksanakan setiap hari Rabu Maghrib sampai Insya’ sepekan sekali ini ada jamaah yang bertanya apa ciri (indikasi) ibadah dan atau taubat itu diterima ? Dalam menjawab pertanyaan ini Joko menyampaikan Hadis “Akmalulmukminiina iimaanan ahsanuhum khuluqoo”. HR . Ahmad dari Abu Huroiroh. “Kesempurnaan iman seorang mukmin adalah yang paling baik akhlaqnya”.

Joko menjelaskan bahwa kesempurnaan iman itu tidak hanya orang yang banyak amal jariyahnya maupun yang bisa haji berkali-kali saja, melainkan orang yang paling baik akhlaqnya/ budi pekertinya. Akhlaq yang baik itu setiap orang yang kaya atau miskin, pejabat maupun rakyat jelata bisa mewujudkannya, tinggal mau atau tidak. Oleh karena itu mari kita berlomba-lomba untuk mewujudkan akhlaq terbaik sebagai perwujudan kesempurnaan iman kita. (jk/am).