Berita

Penyuluh Katolik Lakukan Sosialisasi Bahaya Judi Online ke Mahasiswa Ngada di Yogyakarta

Yogyakarta – Penyuluh Katolik Kankemenag Kota Yogyakarta Edelbertus Jara, S.Fil melakukan penyuluhan terkait bahaya Judi Online,  Minggu (30/6/2024). Edelbertus  juga memberikan motivasi belajar dan pentingnya srawung dengan warga sekitar di mana mahasiswa/mahasiswi itu tinggal. “Judi online menjadi sorotan ketika maraknya peserta terutama korban judi yang merupakan masyarakat umum bahkan sampai usia mahasiswa, pelajar dan bahkan anak-anak,” terangnya.

Peserta yang hadir dalam sosialisasi tersebut merupakan mahasiswa/mahasiswi asal Kabupaten Ngada NTT yang kuliah di pelbagai Perguruan Tinggi di Yogyakarta. Hadir pula beberapa sesepuh Ngada yang berdomisili di Yogyakarta antara lain Marsel Bhigu, Hendrik Wago dan lainnya. Selain judi online, penyuluh juga menyoroti korban pinjaman online. Sebagai mahasiswa mahasiswi diharapkan mampu menjadi benteng yang dapat memfilter godaan yang muncul manakala tawaran menggiurkan itu datang kepada mereka sehingga tidak menjadi korban.

Edelbertus  juga berpesan agar mahasiswa mahasiswi harus menjadi pelopor untuk mengedukasi tentang bahayanya judi online kepada masyarakat di mana mereka berada. Selama ini persepsi negatife terkadang disematkan kepada mahasiswa luar Jawa terutama dari Indonesia Timur. Mari kita tunjukkan lewat prestasi akademik maupun non akademik yang positif dan berguna bagi diri dan sesame sehingga persepsi negative bisa diimbangi atau bahkan dibalik menjadi positif dan itu jadi PR kita. “Anda semua mempunyai potensi dan bisa mewujudkan hal tersebut, ayo bangkit,” ajaknya.

Terkait kehidupan bermasyarakat, Marsel memberikan motivasi dan saran agar mahasiswa Ngada di Yogyakarta harus terlibat dan peduli dengan warga sekitar. “Lapor diri ke Ketua RT terdekat, terlibat dalam kegiatan kerja bakti bersama warga, perhatikan dan disiplin terhadap jam belajar masyarakat, terlibat dalam Latihan koor dengan anggota lingkungan dan banyak kegiatan positif lainnya. Jika demikian maka warga sekitar juga akan peduli dengan kita,” pesannya.

Kegiatan yang dilaksanakan di Pugeran ini sekaligus pisah sambut pengurus lama ke pengurus baru Komunitas Ngada di Yogyakarta. Acara ini ditutup dengan foto bersama sekaligus santap malam dengan masakan khas Ngada. (EJ)