Penyuluh Pakualaman Turut Rakordasi Tekan Angka Stunting
Yogyakarta (KUA Pakualaman) Penyuluh KUA Pakualaman Margianto,SAg, mengikuti rakordasi stunting hari Jumat, 12 Juli 2024. Acara yang digelar di pendopo Kemantren Pakualaman dihadiri lintas sektor : Mantri Pamong Praja Kemantren Pakualaman, Kepala Puskesmas, satgas stunting tingkat kota, kelurahan , kader TPK dan kader posyandu se Kemantren Pakualaman.
Saptohadi, S.I.P. selaku Mantri Pamong Praja Kemantren Pakualaman dalam sambutannya bahwa stunting adalah masalah serius yang harus mendapatkan penanganan khusus dari semua pihak.
“Kita harus bisa memuwujudkan zero stunting di wilayah Pakualaman tahun 2024 sehingga masa depan anak – anak bisa lebih baik”, tambahnya.
drg. Nieke Indrawati selaku Kepala Puskesmas Pakualaman menyatakan penyebab utama stunting diantaranya, asupan gizi dan nutrisi yang kurang mencukupi kebutuhan anak, pola asuh yang salah akibat kurangnya pengetahuan dan edukasi bagi ibu hamil dan ibu menyusui, buruknya sanitasi lingkungan tempat tinggal seperti kurangnya sarana air bersih dan tidak tersedianya sarana MCK yang memadai serta keterbatasan akses fasilitas kesehatan yang dibutuhkan bagi ibu hami, ibu menyusui dan balita.
Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Kekurangan gizi dalam waktu lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak 1000 hari pertama.[margi]