Berita

Penyuluh Agama KUA Danurejan Siaran RRI Pro 4 Yogyakarta.

Yogyakarta (KUA Danurejan) – Penyuluh Agama KUA Danurejan Yogyakarta H. Sujoko Suwono, S. Ag., MSI melaksanakan siaran di Radio Republik Indonesia (RRI ) Pro 4 Yogyakarta berbahasa Jawa. Pada siaran 8 Agustus 2024 pukul 17.00 WIB ini menyampaikan tentang menjaga kesucian hati dengan menjaga anggota wudhu.

Lebih lanjut Sujoko menjelaskan bahwa kita harus bisa menjaga anggota wudhu dari perbuatan dosa (wudhu perbuatan). Yang dimaksud menjaga wudhu perbuatan adalah menjaga hakekat wudhu. Yakni dalam berwudhu itu hakekatnya menjaga kesucian anggota wudhu. Dalam berwudhu tidak saja membersihkan dari hadas, tetapi menjaga kesucian anggota wudhu dari perbuatan dosa. Pada saat berkumur dalam berwudhu itu kita meminta ampun atas dosa-dosa mulut dan bertekad untuk tidak mengulangi lagi. Ketika membasuh muka kita meminta ampun atas dosa-dosa muka (termasuk dosa mata). Saat membasuh tangan meminta ampun dosa-dosa tangan (termasuk menerima sesuatu yang bukan haknya). Pada waktu mengusap kepala meminta ampun dosa-dosa pikiran jelek (termasuk prasangka buruk). Ketika membasuh kaki meminta ampun dosa-dosa kaki. Dalam menjaga anggota wudhu dari perbuatan dosa ini dilaksanakan pada interval jarak waktu antara sholat yang satu ke sholat berikutnya. Yakni sholat Isya’ ke Shubuh, Shubuh ke Dhuhur, Dhuhur ke Ashar, dan Ashar ke Maghrib.

Amalan seperti ini mudah diucapkan, tetapi sangat sulit diwujudkan. Siapa saja yang bisa melaksanakannya, akan meraih kesucian hati sehingga hatinya bersinar.

Selama ini hati kita belum bisa bersinar karena masih banyak diliputi dosa. Hati itu seperti kaca benggala, semakin bersih, semakin bisa memantulkan sinar. Sebaliknya semakin kotor, semakin tidak bisa memantulkan sinar. Dosa (noktah hitam) yang menempel di hati (kaca benggala) semakin banyak, hati (kaca) semakin kotor sehingga tidak dapat memantulkan sinar (cahaya).

Al-Qur’an itu suci dan tidak akan bisa menyentuh Al-Qur’an kecuali hati yang suci (QS. Al-Waqi’ah ayat 77 – 79). Oleh karena itu hati harus kita jaga dari perbuatan dosa dengan mewujudkan akhlaq yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Akhlaq yang baik ini merupakan indikator kesempurnaan keimanan seseorang sesuai Hadits Riwayat Ahmad dari Abi Hurairah: “Akmalul mu’miniinaa iimaanan ahsanuhum khuluqon”. (Jk).