Pembinaan Guru dan Karyawan MTs Muhammadiyah Karangkajen
Yogyakarta (MTs Muhammadiyah Karangkajen) – Melalui media Google Meet, Jum’at (13/8) Kepala MTs Muhammadiyah Karangkajen Yogyakarta Hj. Sukarni, SH.,MA. menyelenggarakan Pembinaan Guru dan Karyawan dengan mengundang Pengawas Madrasah Kemenag Kota Yogyakarta Murtinah, S.Pd.,M.A. untuk mensosialisasikan SE. No. 23 Tahun 2021. Acara pembinaan dihadiri oleh semua Guru dan Karyawan MTs Muhammadiyah Karangkajen Yogyakarta.
Kepala madrasah dalam sambutannya sekaligus menyampaikan laporan bahwa meskipun berbagai kegiatan dilaksanakan secara daring namun secara keseluruhan kegiatan awal tahun ajaran 2020/2021 berjalan lancar, diantaranya penyusunan kurikulum baik darurat maupun reguler, Rapat Pembagian tugas mengajar, Sosialisasi dan Update Silabus dan RPP daring, penyusunan RKJM, dan RKAM. Rencana perpindahan kantor ke MTs unit 2 juga sudah mulai berproses.
Pengawas Madrasah Kota Yogyakarta memulai kegiatan sosialisasi SE No. 23 Tahun 2021 dilanjutkan pembinaan dengan disampaikan materi bahwa keberadaan pandemi COVID-19 sangat berdampak terhadap berbagai sendi kehidupan manusia yang meliputi aspek kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, juga terhadap sektor pendidikan. Pembelajaran yang dilakukan secara daring ini menuntut kita untuk melakukan transformasi teknologi pembelajaran dalam waktu yang pendek. Penerapan pembelajaran daring ini menuntut kesiapan bagi kedua belah pihak, baik itu dari penyedia layanan pendidikan atau dari peserta didik sendiri. Faktanya tidak semua guru berkesempatan mengikuti pelatihan elearning yang diselenggarakan sebelumnya karena jumlah peserta yang mengikuti pelatihan terbatas. Oleh karena itu, berbagai inovasi pendidikan harus dilakukan dengan memastikan kegiatan belajar mengajar tetap dapat berjalan efektif meskipun dilakukan di rumah.
Untuk memastikan pembelajaran menjadi menyenangkan, penuh makna, membangkitkan kreativitas, daya kritis, dan mampu membuat peserta didik mandiri tentu bukan perkara mudah. Kejelian guru dalam membuat desain dan metode yang mampu memikat peserta didik untuk terus bersemangat belajar menjadi hal yang patut diperhatikan. Kreatifitas peserta didik juga dituntut dalam mengatasi perbagai persoalan seperti keterbatasan kuota dan signal. Model pembelajaran yang kolaboratif, inovatif eksperimental salah satu model pembelajaran dalam belajar merdeka adalah pembelajaran berbasis project atau project based learning. Project based learning atau pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik.
Peserta didik secara konstruktif melakukan pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata, dan relevan. Kemajuan teknologi seperti mesin pencari google tidak bisa menggantikan peran guru. Bagaimanapun peran guru sesungguhnya tidak bisa digantikan dangan teknologi. Karena guru bukan sekedar sumber ilmu pengetahuan, melainkan mesti menjadi contoh dan teladan yang mentransfer adab dan tata nilai. Keberadaan fisik seorang guru tetap dibutuhkan oleh peserta didik dalam proses belajar mengajar karena fungsinya tidak hanya menyampaikan materi dan transfer ilmu namun mendidik karakter serta mengajarkan bagaimana memaknai dan menjalani hidup dengan lebih baik.
Hal yang perlu direfleksikan, bahwa hal penting dalam hidup seperti tanggung jawab, kedisiplinan, rasa empati kepada orang lain, jujur, kerja keras, saling menghormati, mencintai sesama manusia, kesederhanaan, keikhlasan, dan lain-lain tidak bisa ditemukan bahkan dalam gawai yang smart sekalipun.
Hal itu hanya didapat dari keteladanan dan pembiasaan karakter. Itulah peran sejati guru yang digugu dan ditiru yang tak mampu di gantikan oleh teknologi manapun. Era digital ini justru sangat membutuhkan peran guru dalam memfilter informasi kepada para peserta didik. Oleh karena itu, menjadi tantangan pendidik yang dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman terutama era digital ini membuka inovasi dalam mengajar.
Pendidik mestinya tidak enggan dan segan untuk mencoba platform digital, melalui platform digital pembagian tugas menjadi semakin mudah dan juga menjadwalkan proses pembelajaran lebih mudah dengan adanya learning management system. “inovasi” berarti penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. Inovasi memiliki kaitan yang cukup erat dengan teknologi, ide, dan pengetahuan. Teknologi memang pada dasarnya diciptakan untuk memudahkan hidup manusia mulai dari segi komunikasi hingga pendidikan.
Kolaborasi antara inovasi dan teknologi dapat sangat membantu untuk belajar lebih banyak dan lebih baik tentang banyak hal, misalnya dalam pembelajaran daring. Dengan bantuan teknologi, bisa beajar lebih mudah dan efektif. (Eka)