Workshop Peningkatan Kualitas Pembelajaran MTsN 1 Yogyakarta: Guru Perlu Kolaborasi
Yogyakarta (MTsN 1 Yogyakarta) – Jumat, (27/9), MTsN 1 Yogyakarta menggelar workshop untuk guru. Workshop yang bertajuk “Workshop Peningkatan Kualitas Pembelajaran melalui Desain Pembelajaran Inovatif” tersebut mengundang narasumber dari Dinas Dikpora DIY, Dyah Tri Palupi.
Dyah Tri Palupi yang merupakan Analis Mutu Pendidikan Dinas Dikpora DIY itu menyampaikan pentingnya kolaborasi dalam pembelajaran.
“Networking itu penting. Guru perlu berkolaborasi dengan teman sejawat untuk menciptakan pembelajaran yang menarik,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dyah menyampakan bahwa pembelajaran bertujuan untuk membuat anak kreatif, bukan membuat anak cerdas. Hal tersebut karena kecerdasan bersifat genetik. Dua per tiga kecerdasan diturunkan oleh ibu. Dengan demikian, kreativitaslah yang seharusnya dikembangkan.
Dalam melaksanakan pembelajaran, guru juga harus selalu berpikir positif. Dalam hal ini Dyah menjelaskan bahwa apa yang dipikirkan seseorang, itu yang akan terjadi. Oleh karena itu, tidak boleh melakukan labeling, terutama kepada siswa.
Adapun langkah-langkah guru agar pembelajaran menjadikan anak kreatif, yaitu dengan 5M. Termasuk dalam 5M, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasi. Pembelajaran yang menarik itu, pembelajaran berbasis aktivitas. Guru dapat kreatif menyusun metode atau menggunakan model-model pembelajaran.
Dalam pembelajaran, guru dapat bekerja sama dengan guru lain untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Misalnya, guru TIK dapat membantu membuat media pembelajaran mapel Quran Hadis atau mapel lain. Demikian pula, guru Bahasa Indonesia yang mengajarkan materi teks Laporan Hasil Observasi dapat bekerja sama dengan guru IPS. Saat siswa diajak mengamati pasar, siswa sekaligus dapat belajar materi perekonomian.
Acara yang dilaksanakan di Aula MTsN 1 Yogyakarta itu berjalan lancar dan meriah. Interaksi antara narasumber dan guru sebagai peserta terkesan akrab. Ahmad Sauqi, salah satu peserta workshop, menanyakan bagaimana kiat agar siswa cepat dalam menghafal Al-Qur’an. Dyah pun menyampaikan bahwa siswa dapat menggunakan teknik asosiasi.
“Untuk mengingat, siswa dapat menggunakan teknik asosiasi. Contohnya, mengingat nama Ira, dapat dikaitkan dengan nama artis Ira Wibowo. Gunakan asosiasi benda, tempat, nama, dan lainnya yang dekat dengan siswa,” terangnya.
Acara tersebut diikuti oleh seluruh guru MTsN 1 Yogyakarta. Workshop dilaksanakan siang hingga sore hari. Usai kegiatan, diharapkan guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. (TPM)