Berita

MIN 1 Yogyakarta Gelar Apel Hari Santri 2024

Yogyakarta – MIN 1 Yogyakarta memperingati Hari Santri Nasional dengan serangkaian acara yang berlangsung khidmat dan penuh semangat. Acara dimulai sejak pagi dengan pelaksanaan salat Dhuha yang dipimpin oleh Ustadz Alfin Masykur, Selasa (22/10/2024).

Pada acara inti, Ustadz Fathurrahman Siddiq dan Ustadz Aniq bertindak sebagai pembawa acara. Acara dimulai dengan pembukaan, disusul pembacaan Asmaul Husna yang dipersembahkan oleh siswa kelas 4A. Lagu kebangsaan Indonesia Raya dibawakan oleh Ustadzah Sirliya dengan penuh kebanggaan.

Sambutan Kepala Madrasah, Dra. Hanik Nurul Hidayah, M.S.I, menandai pembukaan resmi acara peringatan ini. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya meneladani semangat santri dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menjaga keutuhan bangsa dan agama.

Acara dilanjutkan dengan penampilan puitisasi islami oleh ananda Dhia Izzara dan Fatih, yang memukau para hadirin dengan penyampaian yang indah dan mendalam. Tidak kalah menarik, paduan suara sholawat Asghil yang dibawakan oleh Asa, Sakya, Azfar, dan teman-teman dengan bimbingan Ustadzah Sumarsih turut menambah kesyahduan acara.

Ustadz Muhammad Naufal kemudian memberikan pemaparan tentang sejarah dan makna Hari Santri, serta melantunkan sholawat bersama tim hadroh, yang semakin memperkuat suasana religius. Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Ustadz Ismail, memohon keberkahan dan rahmat bagi semua.

Demi menggalakkan kedisiplinan dan Seruan Hidup Sehat Para siswa dan guru turut serta memeriahkan acara dengan mengenakan pakaian sesuai tema santri. Siswa putra mengenakan baju koko putih, peci hitam, dan sarung gelap, sementara siswa putri tampil anggun dengan gamis putih dan jilbab putih. Para guru juga tak kalah mempesona dengan busana seragam, para bapak guru memakai sarung hitam atau gelap dengan baju koko atau hem putih, dan para ibu guru mengenakan gamis putih serta jilbab dengan motif nuansa coklat muda.

Seluruh siswa diwajibkan membawa perlengkapan salat, sudah berwudhu dari rumah, dan membawa bekal sarapan sehat sesuai anjuran—nasi, lauk, sayur, dan buah. Setelah acara, siswa kembali ke kelas untuk sarapan bersama dan melanjutkan pembelajaran. Guru-guru juga melakukan pengecekan dan penilaian atas bekal yang dibawa para siswa, memastikan semua mematuhi anjuran gizi seimbang.

Acara ini menjadi momen penting untuk memperkuat kebersamaan, kecintaan pada tanah air, dan kedisiplinan dalam menjaga kesehatan serta kebiasaan hidup Islami di lingkungan sekolah. (gyt)