Penyuluh Agama Danurejan Membimbing Wabin Rutan
(KUA) Danurejan Yogyakarta – Penyuluh Agama KUA Danurejan Yogyakarta H. Sujoko Suwono, S. Ag., MSI membimbing warga binaan (wabin) Rumah Tahanan (Rutan) Klas II A Jl. Tamansiswa 6 A Yogyakarta pada hari Kamis, 24 Oktober 2024. Dalam pembinaan ini Sujoko Suwono lebih banyak menggunakan metode dialog interaktif agar apa yang disampaikan sesuai yang dibutuhkan oleh wabin.
Kali ini Sujoko melanjutkan tahapan dalam mencapai sholat yang khusyuk tahap kedua. Setelah melewati tahap pertama dengan memasukkan iman ke dalam hati dengan membentuk akhlakul karimah selanjutnya masuk ke tahap kedua yaitu berdzikir di dalam hati (dzikir qolbi).
Menurut Sujoko tujuan sholat adalah untuk mengingat Allah (dzikrullah) sesuai dalam QS. Toha ayat 14. Untuk mewujudkan tujuan sholat ini tidak mudah dan membutuhkan perjuangan. Kenyataannya masih banyak orang yang sholat tetapi tidak ingat kepada Allah, melainkan ingat yang bermacam-macam selain Allah.
Lebih lanjut Sujoko menjelaskan bahwa Allah telah memerintahkan kepada kita untuk selalu berdzikir kepada Allah di dalam batin (jiwa) dalam keadaan rendah diri dan rasa takut dengan tidak mengeraskan suara di waktu pagi dan petang, serta tidak boleh lalai (sesuai QS. Al-A’rof ayat 205). Oleh karena dzikir di dalam batin itu sangat sulit, maka kita oleh Allah diberikan alternatif dengan berusaha memperbanyak istighfar di dalam batin. Orang yang berusaha membersihkan diri dengan iman dan memperbanyak istighfar akan mendapatkan keberuntungan baik di dunia maupun di akhirat (sesuai dengan QS. Al-A’la ayat 14). Dalam melaksanakan dzikrullah dalam batin dengan memperbanyak istighfar yakni dengan duduk bersila tegak lurus, lidah ditangkupkan ke langit-langit dengan mulut tertutup, mata terpejam, setiap muncul lintasan selain Allah di dalam batin segera diikuti istighfar di dalam batin juga. Jika kita bisa berdzikir di dalam batin, maka insya Allah sudah bisa mulai sholat dengan khusyuk dengan ditandai berkurangnya lintasan-lintasan selain nama Allah dalam batin. (Jk).