Penyuluh Agama KUA Umbulharjo Ikuti Sosialisasi Masjid Ramah
Yogyakarta, 20 November 2024 – Dalam upaya mewujudkan masjid yang inklusif dan modern, Kementerian Agama Kota Yogyakarta menggelar sosialisasi “Masjid Ramah dan Aplikasi Bantu Masjid” di aula 1 kantor Kementerian Agama. Kegiatan ini diikuti oleh Penyuluh Agama KUA Umbulharjo, Suparman, serta perwakilan dari tiga masjid di wilayah tersebut, yaitu Masjid Fastabiqul Khoirot, Darul Husna, dan Roudhotul Huda.
Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para takmir masjid mengenai konsep masjid ramah yang dapat mengakomodasi kebutuhan semua kalangan, termasuk lansia dan difabel. Selain itu, sosialisasi juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi melalui aplikasi Bantu Masjid dalam mengelola keuangan masjid dan meningkatkan pelayanan kepada jamaah.
Kasi Bimas Islam dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi Kementerian Agama untuk menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan umat yang tidak hanya menjalankan fungsi ibadah, tetapi juga berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat. “Masjid harus menjadi rumah bagi semua orang, tanpa terkecuali. Dengan adanya masjid yang ramah, diharapkan dapat menarik minat generasi muda untuk lebih dekat dengan agama,” ujarnya. Senada dengan Kasi Bimas Islam, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, H. Nadif, juga menekankan pentingnya kegiatan ini bagi para takmir masjid. “Sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan bekal bagi para takmir dalam mengelola masjid secara lebih efektif dan efisien. Dengan adanya aplikasi Bantu Masjid, diharapkan pengelolaan keuangan masjid menjadi lebih transparan dan akuntabel,” ungkapnya.
QRIS Jadi Solusi Modern Pengelolaan Keuangan Masjid, Salah satu materi penting dalam sosialisasi ini adalah mengenai pemanfaatan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai alat pembayaran digital untuk pengumpulan infaq dan sedekah. Pihak perbankan yang hadir dalam acara ini menyambut baik inisiatif tersebut dan berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada masjid dalam implementasi QRIS. “Dengan adanya QRIS, diharapkan dapat memudahkan jamaah dalam memberikan kontribusi kepada masjid. Selain itu, QRIS juga dapat mengurangi penggunaan uang tunai dan meminimalkan risiko pencurian,” ujar perwakilan dari salah satu bank yang hadir. Masjid sebagai Pusat Kegiatan Umat, Selain materi tentang masjid ramah dan aplikasi Bantu Masjid, dalam sosialisasi ini juga dibahas mengenai berbagai program dan kegiatan yang dapat dilaksanakan di masjid untuk meningkatkan peran masjid dalam masyarakat. Beberapa di antaranya adalah program pendidikan keagamaan, kegiatan sosial, dan pemberdayaan ekonomi umat.
Kabid Penaiszawa dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. “Saya berharap dengan adanya sosialisasi ini, para takmir masjid dapat semakin termotivasi untuk mengembangkan masjidnya menjadi pusat kegiatan umat yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya. Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini, para takmir masjid dapat menerapkan konsep masjid ramah dan memanfaatkan teknologi secara maksimal. Dengan demikian, masjid dapat menjadi tempat yang nyaman dan menarik bagi semua kalangan, serta berperan aktif dalam pembangunan masyarakat.(arm)