Berita

Penyuluh Agama Danurejan Ikut Membuat video Kultum Romadhon

Yogyakarta (KUA Danurejan) – Penyuluh Agama Islam KUA Danurejan H. Sujoko Suwono, S. Ag., MSI ikut membuat video kultum Romadhon, pada 18 Februari 2025 di KUA Gedongtengen.

Kepala Kantor Kementrian Agama (Kankemenag) kota Yogyakarta H. Nadhif, S. Ag., MSI dalam pembinaan kepada penyuluh pada 11 Februari 2025 menyampaikan bahwa penyuluh agama Islam harus kreatif dalam membuat konten dakwah di media sosial dengan memperhatikan batasan-batasan yang harus diperhatikan dalam menyampaikan konten, baik secara lisan maupun melalui media sosial, agar tetap sesuai dengan nilai-nilai Islam dan aturan yang berlaku. Oleh karena itu dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Romadhon, Penyuluh Agama Islam Kankemenag Kota Yogyakarta membuat video kultum Romadhon yang berisi pesan-pesan ke-Islaman untuk membimbing umat dalam menjalani ibadah Romadhon dengan lebih baik. Video kultum ini membahas berbagai tema penting, seperti keutamaan Romadhon, tata cara puasa yang benar, amalan sunnah yang dianjurkan, serta hikmah dan manfaat ibadah di bulan suci. Video ini durasinya singkat, tetapi padat makna, supaya mudah dipahami dan diterapkan oleh masyarakat.

Video-video yang telah dibuat rencananya akan diunggah di berbagai platform digital seperti Instagram, YouTube, dan tiktok sehingga dijangkau oleh banyak orang.

Sujoko mendapatkan materi kultum Romadhon tentang berpuasa sebagai bentuk syukur kepada Allah. Menurut Sujoko tidak ada amalan seorang pun yang bisa memasukkannya ke surga dan menyelamatkannya dari neraka, tidak juga dengan diri Rasulullah kecuali dengan Rahmat Allah, sesuai hadis riwayat imam Muslim. Oleh karena itu orang yang beriman, berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan Rahmat Allah, seperti ditegaskan Allah dalam surat Al-Baqoroh ayat 218.

Lebih lanjut Sujoko menjelaskan bahwa Rasulullah saja yang maksum (terjaga dari berbuat dosa), dosa-dosanya yang telah lalu maupun yang akan datang telah diampuni, tetapi Rasulullah SAW ketika melaksanakan sholat sampai kakinya bengkak. Ketika ditanya oleh Aisyah, Rasulullah menjawab “bukankah seharusnya aku menjadi hamba yang banyak bersyukur”. Jadi Rasulullah itu giat beribadah kepada Allah itu untuk bersyukur kepada Allah. (Jk).

Leave a Reply