Berita

Penyuluh Danurejan Tausiyah Syawalan PKK Kemantren

Penyuluh Danurejan Tausiyah Syawalan PKK Kemantren

Yogyakarta (KUA Danurejan) – Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) Danurejan H. Sujoko Suwono, S. Ag., MSI memberikan tausiyah Syawalan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga
(PKK) Danurejan Yogyakarta pada 22 April 2025 di pendopo Kemantren. Syawalan sekaligus memperingati hari Kartini yang dilaksanakan di Jl. Hayamwuruk 28 ini diikuti oleh PKK tingkat kelurahan sampai Kemantren dan penyuluh non ASN Danurejan yang menjadi anggota pkk.

Mantri Pamong Praja (MPP) Bambang Endro Wibowo, SIP., M. Si dalam sambutannya memohon maaf atas salah dan khilaf. Syawal itu artinya meningkat dalam beribadah. Sekaligus dalam memperingati hari Kartini ini MPP mengucapkan selamat hari Kartini, dengan slogan “Habis gelap terbitlah terang”, sekarang ini terbukti bahwa kaum wanita bisa berkarya di berbagai jabatan publik seperti kepala daerah, DPR, menteri sampai presiden pernah diduduki oleh wanita. Adapun ketua tim penggerak PKK Kemantren mengingatkan agar setiap ada undangan kegiatan untuk dihadiri dan harus ada perwakilannya, jangan sampai tidak ada yang mewakili.

Sujoko dalam tausiyahnya menyampaikan tentang QS surat Al-Ĥujurāt ayat 13 “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. Dalam ayat ini kita harus saling mengenal satu sama lain dan orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa.

Lebih lanjut Sujoko menjelaskan bahwa kesempurnaan iman seseorang itu adalah orang yang paling baik akhlaqnya bukan semata-mata orang yang bisa berhaji berkali-kali atau mempunyai amal jariyah di mana-mana, sesuai Hadits Riwayat Ahmad dari Abi Hurairoh. Oleh karena itu mohon ibu-ibu PKK dapat mendidik putra-putrinya memiliki akhlaq karimah. Anak-anak jaman now itu mempunyai keunggulan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi memiliki kekurangan dalam budi pekerti, subo-sito, unggah-ungguh dan tata krama. Anak-anak yang berjalan di depan kita yang mengucapkan permisi atau nuwun sewu sudah jarang kita temui. (Jk)

Leave a Reply