Berita

Hobi Menulis, Endang Sri Utami Guru MAN 1 Yogyakarta Hibahkan Buku Karya Tulisnya

Yogyakarta(MAN 1YK)–Guru Bahasa Inggris MAN 1 Yogyakarta, Dra. Endang Sri Utami KWPA, M.Pd memberikan hibah buku kepada MTsN 5 Gunung Kidul, Jum’at (10/09/2021) di ruang pertemuan Perpustakaan dan Laboratorium terpadu, lantai 1.

Kepala MTsN 5 Gunung Kidul, Dedy Mustadjab, S.Pd.I, MA berkenan menerima secara langsung hibah tersebut, setelah menerima hibah buku dari perpustakaan MAN 1 Yogyakarta.

“Terimakasih kepada Ibu Endang atas bukunya, semoga hibah buku ini dapat memberi manfaat dalam meningkatkan literasi civitas akademika,”ujarnya.

Buku yang dihibahkan secara pribadi ini berjudul “Jalan Cinta Naila”, merupakan karya fiksi berupa novel goresan pena sendiri. Novel yang membawa banyak pesan, bahwa janganlah jadikan kondisi lemah untuk menang sendiri atau menyakiti orang lain, berbakti kepada ibu bapak, meraih sukses harus dengan cara yang benar, berusaha untuk saling memaafkan, dan menjadi pemimpin keluarga harus bijaksana.

“Berusaha mengedukasi banyak orang tanpa berkesan menggurui merupakan motivasi untuk menghibahkan karya saya,”paparnya.

Ide awal penulisan novel ini disebabkan seringnya menemui orang yang minta dimaklumi karena dirinya merasa lemah, membuatnya menyusun untaian kata penuh makna hingga membuahkan sebuah karya yang sarat pesan moral yang mendalam.

Menulis merupakan hobi bagi perempuan yang akrab disapa Bu Endang itu. Di sela-sela kesibukannya sebagai staf humas di MAN 1 Yogyakarta, banyak karya yang telah ia hasilkan, baik berupa antologi maupun karya solo berupa kumpulan cerpen dan novel. Setelah karyanya terbit, ia selalu menyempatkan diri untuk menghibahkan karyanya ke perpustakaan MAN 1 Yogyakarta.

“Dikarenakan menulis merupakan hobi, bukan pekerjaan pokok, maka saya melakukannya setelah tugas pokok selesai,” tuturnya dalam memberikan tips dan trik manajemen waktu.

Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa literasi sangatlah penting, karena literasi bisa membuka wawasan kita menjadi lebih luas dan membuat kita semakin bijaksana. Literasi itu tidak hanya sebatas membaca buku, tetapi juga mengamati dan memperhatikan keseharian lingkungan kita. (lis/dzl)