Berita

Laporan Pertanggungjawaban dan Pemilos Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama MA Nurul Ummah Kotagede

Yogyakarta (MA Nurul Ummah) – Sabtu, 2 Oktober 2021 giat di MA Nurul Ummah dilangsungkan oleh seluruh siswa MANU. Agenda rutinan tersebut bertajuk “rangkaian PEMILOS” atau disebut juga dengan suksesi kepengurusan dan kepemimpinan organisasi intra sekolah. Didahului dengan kegiatan Laporan Pertanggungjawaban (LPj) pengurus IPNU dan IPPNU periode sebelumnya 2020-2021.

Berbeda dengan madrasah-madrasah lain di bawah Kementerian Agama yang memiliki organisasi siswa intra sekolah bertajuk OSIS, MANU mengambil format organisasi siswa intra sekolah dengan nama Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdhatul Ulama (IPPNU). Organisasi ini menginduk kepada badan semiotonom (Banom) di bawah Nahdhatul Ulama, yakni PP IPNU dan IPPNU.

Agenda penyampaian laporan pertanggungjawaban oleh pengurus sebelumnya mengambil tempat di aula serbaguna perpustakaan MANU dan dilakukan di hadapan anggota sidang yang terdiri dari seluruh siswa MANU dan perwakilan beberapa bapak dan ibu guru. Dalam paparannya baik dari pengurus IPNU maupun IPPNU sama-sama menyuguhkan agenda apa saja dari program kerja mereka selama setahun yang sudah tercapai atau belum. Afifuddin Syakuri selaku Ketua IPNU menyampaikan bahwa kendala yang mereka hadapi kurang lebih satu tahun kepengurusan adalah separo waktu yang masih berada dalam situasi pandemi dan PPKM sehingga tunduk pada pembatasan kegiatan yang bersifat massif. Sementara Choirunnisa Dwi Athiya selaku Ketua IPPNU meyampaikan paparan yang kurang lebih sama.

Di dalam arena sidang LPj yang dipimpin oleh Ketua Sidang bapak Adriek N Maftuhie tersebut dilakukan forum tanya jawab dari para hadirin yang terdiri dari seluruh siswa MANU dan para guru. Terungkap oleh beberapa siswa anggota sidang bahwa kendala mereka selama ini dengan ragam giat program kerja IPNU dan IPPNU MANU adalah miskomunikasi dalam menjalankan dan keikutsertaan. Hal yang juga dijawab dan diakui oleh para pengurus kemudian sebagai temuan kekurangan kepengurusan periode mereka. Beberapa hal yang disorot oleh perwakilan guru adalah terkait teknis penyusunan pelaporan yang kemudian dijawab dan ditanggapi oleh para pengurus IPNU dan IPPNU.

Agenda LPj ini kemudian ditutup dengan diskorsing selama beberapa saat oleh tim sidang formatur yang terdiri dari Ketua Sidang dan Waka Kesiswaan berikut Pembina IPNU dan IPPNU, Bapak Eko Prayogo dan Bapak Ahmad Jauhari. Kemudian sidang dilanjutkan lagi dengan pernyataan penerimaan LPj oleh Ketua Sidang dengan beberapa catatan termasuk merevisi penyusunan laporan LPj selama sepekan ke depan, lalu kepengurusan dinyatakan demisioner.

Agenda dilanjutkan dengan acara PEMILOS (Pemilu OSIS) yang tidak lain adalah pemungutan suara. Acara ini diikuti oleh seluruh warga MANU yang telah terdaftar dalam catatan panitia. Pemungutan suara ini dilakukan untuk memilih ketua IPNU dan IPPNU yang baru masa khidmah 2021-2022. Kandidat Ketua IPNU antara lain Mutawakkil ‘alallah dan Ahmad Rizka Azkia dari perwakilan kelas XI IPS 1, Faqih Mustafiq, M. Anwar Rosyadi, dan M. Munawwar perwakilan dari kelas XI MIPA 1. Sementara kandidat Ketua IPPNU antara lain Aqilah Izzati dan Fatma Alya Tatsbita dari perwakilan kelas XI IPS 2, Tansie Ling, Arinatun Nasihah, dan Hafna Nasihatul dari perwakilan kelas XI MIPA 2. Adapun rangkain acara kampanye calon kandidat telah dilaksanakan selama dua minggu berturut-turut sebelum Hari H pemungutan suara.

Hasil yang diperoleh adalah untuk Ketua IPNU diraih suara terbanyak oleh Ahmad Rizka Azkia (54 suara) dan Ketua IPPNU suara terbanyak diraih oleh Hafna Nasihatul (94 suara). Maka keduanya ditetapkan sebagai pemenang PEMILOS kali ini untuk mengemban amanat sebagai Ketua IPNU dan Ketua IPPNU masa khidmah 2021-2022.(AS)