Peringatan HSN, MAN 1 Yogyakarta:Siapkan Generasi Pewaris Nabi
Yogyakarta (MAN 1 YK) — MAN 1 Yogyakarta melaksanakan peringatan Hari Santri. Peringatan Hari Santri(HSN) dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kemudian diejawantahkan dalam kegiatan Wisuda Tahfiz dan Tabligh Akbar, Kamis(21/10/2021), di University Club(UC) Hotel Universitas Gadjah Mada(UGM).
Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs.H.Wiranto Prasetyahadi, M.Pd., berharap rangkaian kegiatan tersebut dbisa menjadi momentum untuk mengembalikan marwah santri. Ungkapnya, Santri adalah penerus ulama. Penerima tongkat estafet penjaga ilmu agama dan juga pewaris Nabi. Diharapkan dengan momentum hari santri ini bisa menguatkan kembali peran terbaik santri agar ikut berkontribusi menjaga ilmu agama dan pembangunan keberagamaan Indonesia di masa depan.
Lanjutnya, Santri saat ini tentu berbeda dengan santri dimasa lalu, tantangan yang dihadapi, media informasi yang digunakan, dan kecanggihan teknologi menjadikan santri saat ini lebih leluasa berkreasi, berinovasi, dan berinteraksi. Namun, disisi lain pesatnya perkembangan teknologi terkadang menggerus nilai-nilai kesantrian yang berlandaskan akhlakul karimah dan senantiasa berpedoman terhadap syriat yang dibawa oleh Baginda Nabi Muhammad SAW melalui Al-Quran dan As Sunah.
“Santri-santri ini adalah penerus bangsa, mereka diharapkan menjadi generasi pewaris nabi yang berwawasan berkemajuan dalam penguasaan pemanfaatan teknologi dan informasi,” pintanya.
Selain itu Ia berharap, mereka tetap berpegang teguh dan cinta terhadap Al Quran yang diwujudkan melalui program tahfidz. Bahkan, bisa memahami dan mengimplementasikan isi Al Quran dalam setiap sendi kehidupan. Ajaran Islam yang benar adalah ajaran islam yang mengikuti jejak rasulullah, sahabat, tabiin dan para ulama’ sebagai pewaris para nabi.
“Para santri di MAN 1 Yogyakarta diharapkan menjadi pewaris para nabi yang membawa kedamaian, dan ikut aktif menjaga dan melaksanakan moderasi beragama. Menghindari sikap ekstrim baik kanan maupun kiri. Sehingga di masa depan ketika mereka siap terjun ke masyarakat dan menjadi ulama mereka menjadi pemegang teguh ajaran wasathy, yang akan berimbas langsung pada perdamaian dan persatuan Indonesia,” pungkasnya. (nrs/dzl)