Alumni MAN 2 Yogyakarta Ajak Peserta LDK Temukan Jati Diri
Yogyakarta (MAN 2 Yogyakarta) – Muhammad Rifa’at Adiakarti Farid, S.Sos.,M.A.,M.Sc, alumni MAN 2 Yogyakarta Prodi Keagamaan dengan riwayat pendidikan, S1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga,Fakultas Dakwah dan Komunikasi, program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial (2012- 2016), S2 di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Sekolah Pascasarjana, Program Studi Interdisciplinary Islamic Studies konsentrasi Islam, Pembangunan dan Kebijakan Publik (2016 – November 2018) dan S2 di Universitas Gadjah Mada (UGM) Sekolah Pascasarjana Program Studi Ketahanan Nasional (2017- 2020), S3 : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Program Doktor Politik Islam-Ilmu Politik peminatan Kebijakan Publik (2019-sekarang). Muhammad Rifa’at Adiakarti Farid Dosen Luar Biasa Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ekonomi Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, dan sebelumnya menjadi Tim Ahli Bappeda Gubernur DIY.
Muhammad Rifa’at Adiakarti Farid memberikan materi pembekalan pada Latihan Dasar Kepemimpinan MAN 2 Yogyakarta, yang digelar pada 22 dan 23 Oktober tahun 2021 bertempat di Wisma Wijaya Kaliurang, antara lain, “Quarter Life Crisis akan dialami oleh setiap remaja sebelum berusia 20 tahun. Lakukan self asesment, tentukan mana yang prioritas, mulai membuat dan memetakan strategi, percaya dengan kemampuan. Penggalian data digunakan sarana untuk mengetahui minat, bakat, passion, dan sebagai salah satu tujuan hidup. Penggalian data bisa dilakukan sendiri, maupun meminta nasihat dari orang tua, guru, atau saudara, teman dan lainnya yang mengenal baik diri kita. Tidaklah mudah mengenali diri, namun terus gali dan terapkan.”
“Jangan takut mencoba karena sekecil apapun langkah akan sangat berarti. Ibarat perang, kita tidak akan pernah tahu kekuatan musuh kalau tidak mencoba untuk menghadapinya. Hadapi, jika akhirnya gagal atur strategi lalu coba kembali,” pesan Muhammad Rifa’at Adiakarti Farid lebih lanjut. Masih banyak pesan, materi pembekalan yang disampaikan kepada adik-adik kelasnya. Farid memiliki ekspektasi tinggi kepada adik-adik kelasnya untuk dapat memberi kontribusi besar kepada MAN 2 Yogyakarta, jika dapat memposisikan diri dengan sebaik mungkin. Pada saat di madrasah, posisikan menjadi pembelajar. Pada saat menjadi Ketua OSIS, posisikan sebagai pemimpin, pada saat di rumah, posisikan sebagai anak yang dapat membantu meringankan pekerjaan rumah orang tua. Jika dapat memposisikan diri dengan sangat baik maka telah memiliki modal dasar yang sangat memadai untuk menjadi orang sukses di kemudian hari.
Di akhir pemberian materi Rifa’at Adiakarti Farid menunjukkan kesalehannya dengan santun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ibu Guru MAN 2 Yogyakarta, Dyah Estuti Tri Hartini dan kawan-kawan atas didikan dan bimbingannya saat belajar di tingkat SLTA.
Man Jadda Wajada, cobaan dan rintangan pasti akan ditemui, tapi dengan kesungguhan itu akan bisa dilalui untuk dapat mewujudkan harapan, impian dan cita-cita. (pus)