Penyuluh Agama Islam Fungsional Memberikan Pencerahan Kepada Pamong Kemantren Kotagede
Yogyakarta (KUA Kotagede) – Penyuluh sebagai ujung tombak dari Kementerian Agama dalam memberikan dakwah dan pencerahan serta bimbingan kepada masyarakat untuk memahami ajaran agama, dan mengamalkannya secara berkualitas sehingga menjadi modal bagi umat dan tentunya pegawai yang ada di Kemantren Kotagede untuk diterapkan sebagai fungsi pelayanan secara optimal.
Endro Dwi Widodo, S. Ag dalam taushiyahnya menyampaikan bahwa kemajemukan masyarakat seperti di Yogyakarta yang terdiri dari berbagai suku, ras, tradisi, bahasa, serta status sosial ekonomi yang berbeda-beda dan kondisi yang tidak sama sehingga menghadapi kondisi ini seorang pamong praja harus dibekali ilmu yang tepat dalam pelayanan demi tercapainya tujuan tugas itu.
Sedangkan filosofi Kota Yogyakarta yang sinkron dengan apa yang ada dalam Al Quran sudah mencakup semua langkah yang tepat dalam melaksanakan ketugasan dan pelayanan sebagai abdi negara, menggunakan metode miniatur filosofi Kota Yogyakarta sesuai dengan keadaan dan kondisi masyarakat sudah cocok untuk diterapkan.
“Strategi dakwah pencerahan dengan histori sejarah Kota Yogyakarta lebih efektif dalam melakukan pembinaan supaya nilai-nilai budaya lokal yang ada bisa menjadi penggerak tujuan dan fungsi abdi negara atau para pamong praja ( ASN) yang ada di Kemantren Kotagede ini kembali bergairah memenuhi tugas dan tanggungjawab”ujarnya.
Untuk itu ada beberapa himbauan dari Endro Dwi Widodo, yang perlu diperhatikan antara lain tentang bagaimana upaya memberdayakan manusia untuk bisa kembali membawa Al Quran ( Nur/cahaya ) dalam ketugasan dan pelayanan kepada masyarakat sesuai kapasitas masing-masing individu yakni menempatkan dirinya di wilayah Kemantren mempunyai nilai dimata Allah.
Fungsi Penyuluh Agama Islam, dalam melakukan pembinaan majlis taklim Muamalah di Pendopo Kemantren Kotagede (28/10) dihadiri Mantri Pamong Praja, Koramil, Polsek dan tokoh agama serta kepala Puskesmas.
Komaru (Mantri Pamong Praja Kemantren Kotagede), menyampaikan bahwa “ilmu (Al qur’an) dan dedikasi kita karena ketugasan yang berat, sebagai pegawai tetap bersinergi, bersatu, menekankan pada ukhuwah Islamiyah, serta silaturrahmi, dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk bersama sama mencapai cita-cita, mewujudkan Kota Yogyakarta yang NYAMAN seperti yang diberikan dalam tausyiah pak penyuluh tadi,”. sahutnya
Selanjutnya acara sebelum ditutup ada perkenalan dari pegawai KUA yang dipindah tugaskan dari KUA Pakualaman ke KUA Kotagede Darsim dan dari Kemantren Mergangsan Sunawi pindah ke Kemantren Kotagede. (End)