Penyuluh Agama aktif dalam kegiatan Binwin bagi masyarakat Usia Perkawinan 1 -5 Tahun, bersama BP4 dan Kemantren Wirobrajan dalam Seminar Membangun Keluarga Bahagia
Yogyakarta (KUA Wirobrajan) – Rabu (10/11) bertempat di Aula Bugis Kemantren Wirobrajan, Penyuluh Agama aktif dalam kegiatan Binwin bagi masyarakat Usia Perkawinan 1 -5 Tahun, bersama BP4 dan Kemantren Wirobrajan dalam Seminar Membangun Keluarga Bahagia.
Acara yang dihadiri 30 peserta usia perkawinan 1-5 tahun dari seluruh kelurahan se Kemantren Wirobrajan, dibuka secara resmi oleh Mantri Wirobrajan Bapak Sarwanto, SIP, MM., dalam sambutan pengarahannya menyebutkan bahwa acara ini baru pertama kali diadakan di kemantren Wirobrajan khususnya berkaitan dengan sasaran kegiatan pembinaan keluarga khusus berusia 1 – 5 tahun, karena ditengarai usia muda perkawinan yang masih rentan dengan persoalan keretakan keluarga.
Program ini sebenarnya sudah disiapkan dan akan dilaksanakan sebelum pendemi sekitaran awal tahun 2020, namun baru terlaksana kali ini, ujar Hamid Dwiyono, salah satu PAIF KUA Wirobrajan yang aktif turut merumuskan dan menyiapkan kegiatan bersama BP4 Kecamatan Wirobrajan.
Dalam Sesi pertama disampaikan Sosialisasi Program BP4 Kecamatan Wirobrajan tahun 2021-2025, oleh Ketua BP4 Ibu Dra. Hj. Sudariyah Cholil, MA, sekaligus memaparkan pentingnya acara ini dilaksanakan; ibarat kapal yang akan berlayar, usia 1-5 tahun, adalah kapal yang masih berada di pinggir pantai sehingga masih banyak gelombang kehidupan, maka menambah ilmu dan wawasan tentang bagaimana berkeluarga sangat penting dilakukan bagi pasangan usia 1-5 tahun perkawinan.
Dalam sesi kedua, pemateri Prof. Dr. H. Khairuddin Bashori, memberikan tips-tips bagaimana menjaga komunikasi antar anggota keluarga; antara lain disampaikan bahwa di era digital ini keluarga harus mengatur jadwal dan kuasai penggunaan gadget, jangan sampai larut terjajah dalam penggunaanya, dan melupakan komunikasi keluarga. Beri muatan afektif bila komunikasi menggunakan gadget, juga disampaikan tahapan keluarga setelah menikah; meliputi tahapan atau masa bulan madu; masa adaptasi, masa saling memahami, dan sampai pada masa cinta sejati sakinah mawwadah wa rahmah.
Seluruh peserta sangat antusias menyimak dan mengikuti kegiatan ini, bahkan dalam dialog kegiatan; peserta larut dalam diskusi dan pernyataan mengenai kehidupan sehari-hari yang dijalani, bagaimana mereka semakin tahu betapa pentingya komunikasi dalam keluarga dan mengupayakan dalam keluarga tercipta ketenangan yang bukan berarti tanpa persoalan, cinta kasih tanpa syarat dan lain sebaginya. Seluruh peserta mendapatkan Buku Fondasi Keluarga Sakinah terbitan Kementerian Agama dan sertifikat kepesertaan. (Hmd)