Yogyakarta (KUA Mantrijeron) – Jumat, 14 Januari 2022 Delapan Masjid dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Sambang KUA Kemantren Mantrijeron Kota Yogyakarta;
Dengan diawali berdoa :
Alloohumma laasahla illaa maaja’altahu sahlaa, Wa anta taj’alul hazna, idzaa syi’ta sahlaa.” Artinya: “Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali sesuatu yang Engkau buat mudah. Dan segala kesedihan dan kesulitan, bila Engkau kehendaki, pasti akan menjadi lebih mudah.”
Sambang pertama Masjid Al Falah di Suryodningratan dilanjutkan sambang Masjid di Kelurahan Gedongkiwo; Nur Rohman, Ummul Mukminin Khadijah, Sutan Sulaeman, At Taqarub, Tawangsari, Al Ihsan dan Al Hidayat.
Sehona, S.Ag. selaku Kepala KUA Kemantren Mantrijeron memberikan arahan kepada Takmir Masjid dan Kelompok Binaan, pertama KUA sebagai pelayan umat, melalui PAIF & PAH siap untuk memberikan pembinaan agama Islam kepada masyarakat sesuai dengan apa yang dibutuhkan. kedua, Masjid sebagai benteng umat Islam, hendaknya takmir dapat memberikan solusi atas problematika jamaah di wilayah masing-masing. Ketiga, dengan adanya rotasi pegawai, ta’aruf dilakukan kepada Kelompok Binaan, pengalihan tugas dari penyuluh lama kepada penyuluh baru. Ujarnya lagi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kemantren Mantrijeron Kota Yogyakarta dan lembaga keagamaan yang masa baktinya sudah habis, diaktifkan lagi dengan cara mengadakan pertemuan untuk dimusyawarahkan supaya bisa terbentuk kepengurusan yang baru.
Ikut menyertai kegiatan Sambang, Penyuluh Agama Islam Fungsional H. Nunuk Rijojo Adi, M.Ag., H. Karmin, S.Ag., M.SI., Hj.Wiji Lestari, S.Ag. dan Endah Sri Umaryani, S.Ag.. (NRA)
