Berita

Kultum Bakda Ashar Kemenag Kota Yogyakarta, Kasi PD Pontren Sampaikan Prinsip Ibadah

Yogyakarta (Kankemenag) – Kasi PD Pontren Kantor Kemenag Kota Yogyakarta Drs. H. Bambang Inanta, Rabu (26/02/2022) dalam kultum bakda Ashar di mushala Al Ikhlas Kantor Kemenag Kota Yogyakarta menyampaikan prinsip-prinsip ibadah. Kultum merupakan pembinaan rahani Islam yang dilaksanakan setiap hari diikuti ASN bawah atap.

Bambang Inanta memaparkan Pengertian Ibadah secara bahasa; Ketaatan, Tunduk, Hina, dan Pengabdian. Dalam istilah, ibadah adalah Mendekatkan diri kepada Allah Azza Wa Jalla, melaksanakan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang. Ibadah juga berarti beramal apa-apa yang telah disyariatkan. Ibadah sifatnya umum dan khusus.
Prinsip Ibadah; Pertama, Menyembah hanya kepada Allah Azza Wa Jalla, Surat Al-Fatihah ayat 5, “Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami memohon pertolongan”.

Bambang Inanta juga menyampaikan ayat lain mengenai menyembah hanya kepada Allah Azza Wa Jalla.

An-Nisa’ 4:36 “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri”.

QS. An-Nahl Ayat 36, “Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), Sembahlah Allah, dan jauhilah tagut, kemudian di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul)”.

Kedua, Beribadah tanpa perantara (Al-Wasilah), Wasilah ada yang diperbolehkan dan ada yang tidak diperbolehkan. QS. Al-Baqarah Ayat 186, “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran. Ketika manusia meminta/berdoa, ada yang langsung diberi dan ada yang diberi di waktu yang lain, ” pungkas Bambang Inanta. (Naufal)