BP4 Ngampilan melaksanakan sosialisasi penguatan ketahanan keluarga berbasis Majelis Taklim
Yogyakarta (KUA Ngampilan) – Bertempat di Masjid Al Amin, Selasa (01-02-2022) Ketua BP4 Ngampilan Hj.Fatma Nurjanti S.Psi melaksanakan salah satu programnya yaitu Sosialisasi Penguatan ketahanan keluarga kepada Remaja Putri dan Ibu2 MT Jamiatus Sakinah.
MT Jamiatus Sakinah merupakan kelompok binaan Penyuluh Agama Islam yang dijalankan oleh Janti Ristiani SAg (PAIF) dan Srini Hariya (PAH). Kegiatan ini dilaksanakan setiap tanggal 1 dan 14 di Masjid Al Amin.
Dalam kesempatan itu Hj.Fatma Nurjanti menyampaikan bahwa isu ketahanan keluarga makin marak diperbincangkan di masyarakat. Ketahanan Keluarga adalah kondisi dinamik keluarga dalam mengelola sumber daya fisik maupun non fisik dan mengelola masalah yang dihadapi, untuk mencapai tujuan yaitu keluarga berkualitas dan tangguh sebagai pondasi utama dalam mewujudkan Ketahanan keluarga. Pentingnya menyiapkan generasi yang berkualitas sebagai pondasi utama dalam mewujudkan ketahanan keluarga.
Keluarga sebagai titik awal kehidupan anak manusia dimulai, Islam sangat peduli. Islam dengan perintahnya bagi orang yang beriman agar senantiasa menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka (QS. At-Tahrim ayat 6). Kemudian dari keluarga pula para orangtua harus menyadari, bahwa dengan nilai ketakwaannya agar menyiapkan generasi yang handal, generasi yang berkualitas.
Seperti misalnya, dalam surah An-Nisa ayat 9 difirmankan oleh Allah Swt agar orang bertakwa merasa takut sekiranya di kemudian hari meninggalkan generasi yang lemah. Generasi atau keturunan yang disangsikan kesejahteraannya. Baik fisik maupun non fisik (psikologis). Ini merupakan konsep Islam tentang pentingnya pendidikan di lingkungan keluarga untuk menyiapkan generasi yang berkualitas.
Sebelum ditutup Janti Ristiani SAg juga menambahkan bahwa pandemi telah membuat guncangan terhadap sebagian keluarga, dilihat dari tingginya angka pendaftaran perceraian. Karenanya perlu pembinaan dan pengembangan kualitas agar manjadi keluarga yang sejahtera, karena keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang mempunyai peran penting dalam pembangunan nasional. Membangun ketahanan keluarga sendiri adalah kewajiban bagi seluruh anggota keluarga.
Sekali lagi, generasi berkualitas adalah generasi yang tidak hanya sekadar pintar dan cerdas. Tapi juga beriman, bertaqwa, taat beribadah dan berakhlakul karimah. (JR)