Optimalkan Potensi Zakat UPZ Kemantren Gondomanan Bersama Baznas Kota Yogyakarta Selenggarakan Bimtek
Yogyakarta (KUA Gondomanan) – Demi untuk optimalisasi potensi zakat, Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Wilayah Kemantren Gondomanan bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta menyelenggarakan “Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan UPZ”, yakni bagaimana mengelola zakat, infak dan sedekah (ZIS) di Aula Balai Nikah Kantor Urusan Agama (KUA) Kemantren Gondomanan Kota Yogyakarta, Kamis (03/02/22).
Kegiatan bimtek ini dibuka oleh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Gondomaman R. Andhi Nugroho SH. I., MH. I. dan dihadiri segenap Penyuluh Agama Islam dan para pengurus Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Wilayah Kemantren Gondomanan termasuk para tamu undangan.
Dalam sambutannya R. Andhi Nugroho SH. I., MH. I., menyampaikan, bahwa Indonesia dengan mayoritas penduduk muslim, masih memiliki sumber pendapatan negara yang selama ini masih agak kurang maksimal dan optimal. Sumber pendapatan tersebut adalah zakat. Hal ini jika dimanfaatkan secara maksimal dapat dilihat dari kesejahteraan masyarakat. Melihat pentingnya zakat ini, maka KUA Gondomaman melalui UPZ Wilayah Kemantren Gondomanan yang baru saja dikukuhkan beberapa hari yang lalu tepatnya kamis (27/01/2022), maka langsung menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) dengan materi terkait Tugas Pokok UPZ Mengelola Zakat dan Perencanaan Keuangan dan Pelaporan Unit Pengumpul Zakat.
Lebih lanjut disampaikan bahwa salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh seorang muslim adalah menunaikan zakat. Hal ini dimaksudkan untuk membersihkan atau menyucikan hati atau diri dan harta. Sebagaimana firman Allah dalm Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 10 yang artinya “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka.”.
Disampaikan pula bahwa kegiatan ini dimaksudkan dengan tujuan optimalisasi potensi zakat dengan harapan dapat meningkatkan pengelolaan zakat yang berkualitas. Beliau sambil menggambarkan besarnya potensi zakat. Jika para amil zakatnya bisa dimaksimalkan tentu hasilnya akan banyak membawa manfaat bagi ummat. “Kita punya penguasa, pengusaha dan ulama di lingkungan wilayah kita masing-masing. Semoga momen bimtek zakat ini menjadi momentum terbukanya potensi zakat sekaligus kesadaran masyarakat untuk berzakat,” ujar R Andhi Nugroho, SH. I., MH. I., sebelum membuka kegiatan bimtek.
Wahyu Tejo Raharjo, SE., Wakil Ketua 1 Bidang Penguatan Baznas Kota Yogyakarta, selaku narasumber pemateri pertama dengan judul “Tugas Pokok UPZ Mengelola Zakat”, menyampaikan bahwa UPZ agar supaya terus menginformasikan, mengeduksi, mengajak masyarakat untuk turut memutus lingkaran kemiskinan dengan membayar zakat melalui lembaga amil zakat. Ia juga mengajak agar UPZ harus terus mengampanyekan zakat sesuai instruksi Presiden RI. Banyak contoh manfaat zakat yang diefektifkan bagi peningkatan kesejahteraan ummat. Menurutnya, hal ini sebagai bukti terbangunnya peradaban Islam. Bahwa zakat itu punya posisi yang amat sangat strategis, merupakan solusi untuk mendokrak perekonomian meminimalkan jurang kemiskinan yang menganga. Itulah sebabnya pentingnya memahami Tugas Pokok UPZ Mengelola Zakat, ujar beliau.
Sementara itu Muhaimin Staf Pelaksana Baznas Kota Yogyakarta, selaku narasumber kedua, dengan judul materi “Perencanaan Keuangan dan Pelaporan Unit Pengumpul Zakat (UPZ)” juga mengatakan terselenggaranya bimbingan teknis tersebut untuk mengoptimalkan pengelolaan dan pendayagunaan zakat. Perlu upaya agar zakat sampai ke tangan yang benar, maksudnya ke tangan yang memang pantas menerima zakat, yakni kaum dhuafa. Upaya pengoptimalan zakat tersebut mulai dari pengumpulan, pengelolaan, hingga pendayagunaan zakat, Saat ini pengumpulan zakat yang efektif baru zakat fitrah. Sedangkan zakat lainnya seperti zakat emas, hasil pertanian, hasil pertanian, perikanan, yang berbentuk harta belum optimal. Kita perlu melakukan konsentrasi demi mengoptimalkan zakat, ungkapnya.
Lebih lanjut Muhaimin, mengatakan bahwa bimtek ini untuk memberikan pemahaman kepada peserta terkait pengelolaan zakat, infak dan sedekah sehingga dapat dikelola dengan baik dan dalam penyalurannya dapat diberikan kepada yang berhak. Tentu saja kiita harapkan agar zakat ini dikelola dengan baik dan disalurkan kepada yang berhak. Peserta dapat mengikuti acuan dari Perbaznas yang menjadi pedoman dalam pengelolaan zakat, jelasnya lagi.
Menurutnya, melalui pengelolaan zakat yang baik bisa menyelesaikan dan membantu pemerintah dalam upaya mengentaskan kemiskinan di Kota Yogyakarta. Lewat bimtek ini kita mengingatkan bahwa zakat perintahnya wajib dari Allah kepada umat muslim dan sekaligus untuk mengajak dan menyadarkan kepada masyarakat muslim bahwa zakat merupakan sebuah kewajiban, pungkasnya.
Sugeng Sarwono, AMd. Ketua UPZ Wilayah Kemantren Gondomanan Kota Yogyakarta dalam sambutan ucapan selamat datang dan terima kasihnya atas terselenggaranya acara Bimtek ini, mengajak kepada segenap pengurus, melalui UPZ Kemantren Gondomanan untuk dapat mendukung terwujudnya sistem kemasyarakatan Islam yang berdiri di atas prinsip-prinsip umat yang satu, persamaan derajat, hak, dan kewajiban, persaudaraan Islam, dan solidaritas sosial.
Juga menolong, membantu, membina, dan membangun kaum duafa, dan lemah papa, untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup mereka. Dengan kondisi tersebut, mereka akan mampu melaksanakan kewajiban-kewajibannya terhadap Allah SWT. (Najam).