MONITORING PEMBERDAYAAN EKONOMI BERBASIS MASJID DI PASAR SULTAN OLEH BIDANG URAIS KEMENAG DIY
Yogyakarta (PAIF) Selasa (15/02/2022) Pasar Sultan yang dikelola Masjid Sulthonain Kelurahan Sorosutan Kecamatan Umbulharjo dikunjungi Bidang Urais Kemenag DIY.
Rombongan dipimpin oleh DR.H. Halili Rais S.Ag, M.Si, selaku Sub. Koordinator seksi kemasjidan, hisab rukyat dan bina syariah, didampingi oleh dua orang pelaksana bidang URAIS yaitu Maslakhah, S.Ag dan M. Nurudin Syah, S.Kom.
Rombongan disambut oleh perwakilan dari Takmir Masjid Sulthonain, diantaranya Janti Ristiani S.Ag , PAIF yang bertugas di KUA Ngampilan yang kebetulan sedang WFH. Ketua takmir Masjid Sulthonain, Kusmanto S.Ag, PAIF yang bertugas di KUA Gondokusuman, berhalangan hadir dikarenakan ada tugas dinas ke Pokjaluh Kulonprogo.
Penyuluh diharapkan berperan aktif tidak hanya di tempat tugas saja, namun di masyarakat tempat tinggalnya juga.
Pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berbasis masjid merupakan usaha peningkatan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki oleh masjid dan masyarakat bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup serta meningkatkan kesejahteraan
Pandemi Covid19 yang melanda seluruh dunia yang semakin ‘melandai’ masih menyisakan efek di bidang ekonomi, ditandai dengan belum pulihnya ekonomi masyarakat. Masjid Sulthonain Nitikan kelurahan Sorosutan kemantren Umbulharjo Ahad 31 Oktober 2021 meluncurkan pengembangan ekonomi jamaah melalui Pasar Sultan. Pasar yang berada dibelah barat masjid ini, sementara menampung 13 pedagang yang merupakan warga sekitar. Setiap pedagang menempati kapling seluas 2 m x 4 m. Pasar ini buka setiap hari mulai pukul 06.00 dan sudah dikembangkan menjadi pasar kuliner sore sampai dengan malam hari, sehingga akan semakin bertambah jumlah pedagangnya. Kusmanto, S.Ag selaku ketua Takmir Masjid Sulthonain mengungkapkan program ini merupakan bagian dari pendayagunaan zakat, infaq dan sedekah, sehingga ZIS tidak hanya didistribusikan untuk konsumtif. Adapun slogan pasar Sultan adalah Rejo pasare, Sempulur rejekine, Sregep jamaahe. Rejo pasare adalah harapan pasar ini tetap ramai pengunjung dan berbelanja. Sempulur rejekine artinya rejeki lancar, banyak dan berkah. Sedangkan Sregep jamaahe maksudnya supaya warga rajin berjamaah dan memakmurkan masjid.
Diakhir kunjungannya Halili memberikan tanggapan yang bagus atas inovasi Pasar Sultan yang menurut beliau ini tidak mudah jika tidak ada yang mempunyai kemampuan di bidang itu.
Masjid Sulthonain terpilih sebagai pilot project konselor hirarki berbasis masjid dengan konselor diantaranya Kusmanto dan Janti.
Di Masjid Sulthonain ini juga ada ruangan yang dipakai sebagai ruang konsultasi dan ruang kantor BP4 Kecamatan Umbulharjo, yang diketuai Kusmanto juga.
Kusmanto dan Janti adalah pasangan suami istri yang mengabdi di Kementerian Agama Kota Yogyakarta,sebagai Penyuluh Agama IslamFungsional yang ditugaskan di Kantor Urusan Agama yang berbeda.(Janti)