PEMBINAAN MENTAL ROHANI ASN KEMANTREN MANTRIJERON
Yogyakarta (KUA Mantrijeron), bertempat di Lantai II Gedung Pertemuan Kemantren Mantrijeron Yogyakarta kegiatan Pembinaan Mental rohani bagi ASN Kemantren Mantrijeron Kota Yogyakarta, dihadiri ASN Kemantren Mantrijeron dan Jajaran Forkopimka Mantrijeron.
“Dalam tardisi Islam tidak dikenal istilah libur kerja. Yang ada adalah rehat atau istirahat. Islam menganjurka supaya umatnya giat dan aktif bekerja. Bekerja apa saja, yang penting tidak melanggar ajaran agamanya.”Demikian pengantar mauidhoh hasanah yang disampaikan Kyai Samik Shandy, tokoh agama yang juga salah satu ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta, di Lantai II Gedung Pertemuan Kemantren Mantrijeron Yogyakarta.
Pengajian perdana setelah Covid-19 melandai ini dihadiri Jajaran Forkopimka Mantrijeron, baik dari unsur Kemantren, Polsek, Koramil, Puskesmas, Kelurahan maupun unsur KUA. Kegiatan silaturrahim yang penuh keakraban itu tetap dilaksanakan dengana mematuhi prokes kesehatan, yakni tetap pakai masker, cuci tangan, dan diusahakan duduk tidak dempet-dempetan.
Untuk menyuntik semangat kerja ASN se Kemantren Mantrijeron, Samik Shandy menyampaikan bahwa ajaran Islam menghendaki pemeluknya betul-betul aktif di dalam mencari dari menyambut rizki dari Allah swt.
Bahkan pada hari Jumat sekalipun, Al Quran mengajarkan bahwa setelah selesai melaksanakan kewajiban sholat Jumat, umat Islam harus kembali bergerak, bekerja mencari rejeki Allah swt. Bukan malah tidur, atau santai-santai diam di rumah masing-masing. Samik menyebutkan bahwa syarat kerja professional itua ada tiga, “Pertama, adanya kemauan. Kedua, adanya pengetahuan, dan Ketiga, adanya kemampuan.
Bisa dijabarkan sebagai berikut, apabila kemauan ada, maka seseorang pasti semangat untuk tahu, yang pada gilirannya membangun kemampuan untuk mendapatkan apa yang dikehendaki. Dan ini pun berlaku sebaliknya. Artinya kalau kemauan saja tidak ada, maka dipastikan pengetahuan dan kemampuan juga akan pernah terbangun.” Papar ustadz yang tinggal di wilayah Gendeng Gondokusuman tersebut.
Pengajian Forkopimka Mantrijeron ini direncanakan terjadwal kembali secara rutin setiap pekan. Namun tentu saja tetap melihat perkembangan yang ada, terutama terkait fluktuasi Covid-19 dengan bebgai variannya.
Sebelum ditutup dengan doa yang dipimpin Ustadz H. M. Karmin, S.Ag, MSI., pada jam 09.30 wib, terlebih dahulu disampaikan informasi oleh Pelaksana Harian Baznas Kota Yogyakarta, Gus Muhaimin terkait progress perolehan Baznas tahun 2021 yang meningkat hingga 8% dibanding tahun 2020. (TIM KUA MJ)