Apel Senin Pagi Ketua Pokjawas Madrasah Sampaikan Pendidikan Karakter Masa PJJ
Yogyakarta (Kemenag Kota) – Ketua Pokjawas Madrasah Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta Murtinah, S.Pd.,M.A. pada Apel Senin Pagi Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Senin (14/03/2022) sampaikan Pendidikan Karakter masa pembelajaran jarak jauh. Apel pagi dilaksanakan melalui zoom meeting diikuti ASN di lingkungan Kemenag Kota Yogyakarta.
Penyebaran virus covid-19 yang mengakibatkan semua sektor kurang berjalan dengan lancar khususnya pendidikan. Pendidikan yang terkena dampak penyebaran virus Covid-19 mengakibatkan pemerintah memberikan solusi yaitu pembelajaran jarak jauh (PJJ). Hal ini sesuai dengan edaran dari Menteri Pendidikan Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Diseases (Covid-19).
Murtinah menyebutkan pembelajaran yang dilakukan secara PJJ yaitu Belajar Dari Rumah (BDR), namun untuk Pendidikan karakter tetap harus berjalan. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan yang paling ditekankan adalah pendidikan karakter yang dilakukan orang tua dari rumah, karena pendidikan dari orang tua merupakan pendidikan yang paling pertama didapatkan oleh seorang anak sebelum mendapatkan pendidikan dari luar seperti sekolah atau madrasah. Orang tua sebagai orang dewasa yang ada di rumah dan sebagai guru pertamanya peserta didik, harus melarang kita untuk berbuat yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Prinsip-prinsip dasar dari materi pendidikan karakter yang sangat kuat yang terdiri atas masalah iman, ibadah, sosial, dan ilmu pengetahuan yang nantinya akan membentuk karakter seorang anak untuk menjadi bekal bagi anak tersebut.
Lebih lanjut Murtinah mengemukakan, “Selama masa PJJ, rumah merupakan sekolah bagi anak. Rumah harus kembali menjadi school of love atau baitii jannatii yang merupakan tanggung jawab ayah dan ibu dan mejadi tempat penanaman karakter yang kuat. Orang tua harus mampu dan dapat memberikan rasa aman terhadap anak–anak agar mereka dekat dan menjadikan orang tuanya sebagai role model yang pertama,” ungkapnya.
“Pembentukan karakter yang baik, pasti akan menghasilkan perilaku individu yang baik pula. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nlai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari,” pungkas Murtinah. (jojo)