Kepala KUA Gondomanan Beri Pembinaan Persatuan Kaum Rois Jelang Bulan Ramadhan Tahun 2022 M
Yogyakarta (KUA Gondomaban) — Pembinaan Persatuan Kaum Rois (PKR) Kecamatan Gondomanan pada hari Kamis (17/03/2022) pukul 20.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB acara baru selesai, bertempat di Aula Balai Nikah kantor KUA Gondomanan Kota Yogyakarta. Dihadiri oleh Kepala KUA Kecamatan Gondomanan R. Andhi Nugroho, SH. I., MH. I., Juga Danang Dwiyantoro selaku Pengadministrasian Seksi Bimas Islam Kemenag Kota Yogyakarta, juga sekaligus sebagai ketua 1 Persatuan Kaum Rois (PKR) Kota Yogyakarta.
R. Andhi Nugroho, SH. I., MH. I., Dalam pembinannya dengan mengambil tema ” Peran Kaum Rois Terhadap Masyarakat “. Peran Kaum Rois sangat berat ditengah-tengah serbuan budaya barat yang cendrung jauh dari aqidah agama Islam disamping juga berbagai persoalan yang sering muncul di tengah-tengah masyarakat. Bagaimanakah Kaum Rois akan bisa memanfaatkan peran dan fungsinya. Bagaimana pula Kaum Rois akan mempermainkan peran ritual keagamaan didalam berbagai ragam upacara ritual yang berjalan di masyarakat. Pembinaan dan Pemberdayaan Kaum Rois merupakan sesuatu yang penting ditengah-tengah kondisi masyarakat yang semakin komplek. Kaum Rois memegang peranan penting dalam menjadi penengah jika didalam masyarakat terjadi konflik atau permasalahan. Kaum Rois juga berperan dalam mewujudkan kerukunan dan ketentraman masyarakat. Kaum Rois merupakan ujung tombak kegiatan sosial dan keagamaan di masyarakat dalam berbagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat. Kaum Rois harus mencerdaskan Agama dan Nasionalisme. Potensi-potensi perbedaan banyak yang dapat menyebabkan permasalahan, namun kita harus pandai-pandai menyikapinya, ucap R. Andhi Nugroho, SH. I., MH. I.
Lebih lanjut dalam pembinaanya, R. Andhi Nugroho, SH. I., MH. I., mengingatkan bahwa Ramadhan 2022 yang kemungkinan besar akan jatuh pada awal April 2022. Maka memerlukan persiapan dini agar bisa menjalani aktivitas di dalamnya dengan penuh keberkahan. Ramadhan merupakan bulan yang mulia bagi umat Islam. Di dalamnya penuh keberkahan dan menjadi ladang memanen kebaikan dengan berbagai bentuk peribadatan. Hamba Allah akan digembleng hawa nafsu hingga kesabarannya di bulan ini agar mampu memetik berbagai keutamaan di dalamnya. Beberapa keutamaan Ramadhan antara lain dilipatgandakannya pahala sampai tak terkira dalam berbagai ibadah yang dikerjakan setiap muslim. Ibadah tersebut termasuk puasa, shalat, dan bentuk peribadatan lainnya, ujarnya mengingatkan kembali.
Adapun Danang Dwiyantoro dalam pembinaannya lebih lanjut, disamping menyinggung perihal Surat Edaran Menteri Agama Nomor SE 05 Tahun 2022 Tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala yang musti harus kita pedomani. Berdasarkan aturan dalam SE tersebut, volume pengeras suara di masjid dan musala maksimal 100 desibel dengan kualitas suara yang bagus atau tidak sumbang. “Volume pengeras suara diatur sesuai dengan kebutuhan, dan paling besar 100 dB (seratus desibel),” demikian tertulis dari poin 2c di dalam SE Menag tersebut.
Adapun praktik dalam pemasangan pengeras suara, terdapat dua pengeras suara yang boleh dipasang atau difungsikan yakni untuk ke arah luar dan ke dalam masjid. Selain itu, lanjut SE tersebut, untuk mendapatkan hasil suara yang optimal, pengurus masjid diminta untuk melakukan pengaturan akustik yang baik. Dalam hal penggunaan pengeras suara dengan pemutaran rekaman, hendaknya memperhatikan kualitas rekaman, waktu, dan bacaan akhir ayat, selawat/tarhim, tulis poin 2d SE Menag tersebut. Lebih lanjut, pada poin 4, SE Menag Nomor 5 Tahun 2022 tertulis, suara yang dipancarkan melalui pengeras suara perlu diperhatikan kualitas dan kelayakannya.
Selanjutnya Danang Dwiyantoro, juga menambahkah bahwa besarnya keutamaan bulan Ramadhan sebaiknya disambut dengan menyiapkan diri sebelum tiba kedatangannya. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai persiapan menyambut Ramadhan, diantaranya ialah memiliki ilmu sebelum beramal sangat penting karena tanpa adanya ilmu maka peribadatan akan sia-sia. Oleh sebab itu, pelajari berbagai hal mengenai seluk beluk Ramadhan sehingga bisa menjalaninya dengan berbagai ibadah yang benar dan sesuai tuntutan dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam.
Semangati diri dan jauhi perbuatan maksiat; Menjauhkan diri dari maksiat akan mempermudah seseorang dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan lebih khusyuk. Selain menjauhi maksiat, perlu pula membiasakan untuk menjalankan amalan sunnah. Puasa Ramadan dengan segala aktivitas yang melingkupinya memerlukan fisik yang kuat. Sebab, setiap muslim mesti bangun dini hari untuk sahur lalu menjalani siang hari dengan lapar dan dahaga. Malamnya, dituntunkan pula menjalankan ibadah shalat tarawih sehingga aktivitas saat Ramadhan perlu menjaga fisik agar tetap prima.
Ramadan adalah bulan kedermawanan. Nabi Muhammad memberi teladan dengan memperbanyak amalan sedekah di bulan Ramadhan. Pahala yang bisa diterima pun akan dilipatkan oleh Allah. Menyiapkan target ibadah selama Ramadhan. Target ini membantu menyemangati diri untuk selalu mengerjakan kebaikan saat Ramadhan. Contohnya yaitu menetapkan target bacaan Al-Qur’an, menyelesaikan salat tarawih sebulan penuh, target sedekah, dan sebagainya. Memperbanyak membaca Al-Qur’an membantu meningkatkan semangat untuk mengkhatamkan Al-Qur’an saat Ramadhan. (Najam).