Kamad MAN 1 Yogyakarta dalam Ramadhan Talk UAD Yogyakarta: Keteladanan Menguatkan Akhlak dan Integritas
Yogyakarta (MAN 1 YK)— Di antara ciri madrasah unggul, jika sekolah yang berciri keislaman itu memiliki kurikulum yang andal, mengikuti perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan, atamosfer pembelajaran yang kondusif, budaya akademik yang kuat, tata kelola yang bagus, sumberdaya manusia(SDM) guru dan tenaga kependidikan yang berkualitas, lulusan yang kompetitif, serta ditunjang sarana dan prasarana yang memadai.
Seperti yang diungkapkan Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs.H.Wiranto Prasetyahadi, M.Pd. dalam acara ‘Ramadhan Talk’ yang diselenggarakan oleh Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Selasa(19/04/2022) via daring; zoom meeting dan disiarkan secara langsung via chanel youtube: https://youtube.com/channel/UCbUXCYd9EDaG1jbKsiH7qRw.
Dalam dialog virtual bertema ‘Bagaimana Mewujudkan Sekolah Unggul Berbasis Agama’ yang dipandu oleh dua mahasiswa; M Fazal Maula Kamal dan Uly Nuha Aisyah ini berlangsung khidmat.
Ungkap Wiranto untuk mengantarkan madrasah berkelas dunia, madrasah harus mempunyai visi dan misi, serta tujuan yang terarah yang bisa mendorong civitas akademika, untuk menggunakan semua peluang, bakat, kelebihan, dan sumbar daya yang tersedia.
Lanjutnya, standar pengajaran yang jelas dan terpadu, kinerja yang terbaik dengan mempercayai kompetensi, kreativitas, dan daya inovasi, serta lingkungan pembelajaran yang nyaman, terjadi komunikasi dan kolaborasi yang tinggi, serta didukung monitoring dan evalausi yang rutin.
Wiranto menambahkan, untuk menuju kelas dunia, harus didukung dengan beberapa hal antara lain; otonomi guru dalam mengelola pembelajaran, secara dinamis, mengikuti dinamika kelas dan minat-minat siswa yang terus berkembang, Ketrampilan Bahasa Asing, interkultural, guru yang inspiratif membantu siswa dalam berpikir logis dan kritis, serta penguatan akhlak dan integritas.
“untuk menguatkan akhlak dan integritas dibutuhkan contoh dan keteladanan yang mengakar dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. (dzl)