Berita

Review KTSP MAN 2 Yogykarta bersama Kasi Dikmad Kemenag Kota Yogyakarta

Yogyakarta (MAN 2 Yogyakarta) – MAN 2 Yogyakarta laksanakan Review Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun pelajaran 2022/2023. Pada acara ini dihadirkan nara sumber Kasi Dikmad Kemenag Kota Yogyakarta, Elfa Tsuroyya, S.Ag, M.Pd.I, M.Pd, di termin 1. Kegiatan diadakan pada Selasa, 30 Mei 2022 bertempat di aula lantai 3.
Pada kesempatan ini Elfa Tsuroyya menggaris bawahi tentang Implementasi KMA No. 347 Tahun 2022, Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah yang ditetapkan di awal April 2022.
Elfa Tsuroyya menjelaskan, “piloting projek dari madasah yang ditunjuk seluruh Indonesia, blue print Pendis, Kurikulum Merdeka Belajar sesuai permintaan madrasah yang sudah siap. Yang sudah siap implementasi mengajukan diri ke Kemenag Kota, ke Kabid Kanwil, diajukan ke Kemenag Pusat, terakhir ditentukan SK madrasah yang menjadi piloting projeck. Jika tanpa permintaan, madrasah yang ditunjuk-pun harus siap melaksanakan. Operator Kurikulum Merdeka Belajar terkait dengan simpatika. Kurikulum Merdeka belajar diberi kebebasan dalam penentuan beban belajar. Kolaborasi dengan mata pelajaran lain yang berbasis proyek, produk dengan mata pelajaran yang lain. Diskusi panjang di tingkat Kemenag Pusat, adanya operator pusat yang mengakomodir susunan KTSP madrasah.”
“Muatan kurikulum yang terkait pembiasaan, dimuat pada pengembangan diri. Kalimat teknis sesuai dengan kaidah kepenulisan dengan benar. Kegiatan ekstrakurikuler dengan Program mandatori moderasi beragama. Bentuk kegiatan ditambahkan materi yang ada di ekstrakurikuler, dimasukkan nilai-nilai moderasi beragama. 7 program, prioritas Kemenag RI yaitu; Penguatan Moderasi Beragama, Transformasi Digital, Revitalisasi KUA, Cyber Islamic University, Kemandirian Pesantren, Religiousity Index dan Tahun Toleransi merupakan mandatori yang diturunkan, ke kokurikuler,” lanjut Elfa Tsuroyya.
Di akhir review, Elfa Tsuroyya menyampaikan ,”terkait sistem penghargaan yang masih belum menyentuh ke siswa yang aktif berorganisasi. Di KTSP MAN 2 Yogyakarta sudah ada, perlu disinkronkan lagi agar dapat memberi peluang yang lebih luas kepada siswa untuk lanjut ke Perguruan Tinggi lewat jalur berorganisasi. Masih banyak guru yang masih berkutat pada perolehan angka yang dicapai siswa. Organisasi sudah masuk di ekstrakurikuler, KTSP yang disusun sudah luar biasa. Diperkaya dengan keikutsertaan pelatihan-pelatihan yang bersifat nasional. Penghargaan diberikan Perguruan Tinggi kepada Ketua OSIS yang diberi kesempatan untuk bergabung dan seleksi sebagai Mahasiswa, contoh Perguruan Tinggi yang sudah memberi kesempatan adalah IPB,” dan masih banyak hal-hal yang disampaikan terkait review KTSP MAN 2 Yogykarta. (pus)