Yogyakarta (MAN 2 Yogyakarta) – Untuk membangun karakter peserta didik dibutuhkan langkah dan tindakan yang kompak, bersinergi dan bersama-sama antara peserta didik sebagi pelaku kegiatan belajar mengajar, guru sebagai pengajar, madrasah sebagai penyelenggara pelayanan pendidikan, orang tua yang memiliki kunci utama mendidik anak dalam keluarga, masyarakat dan pemerintah yang berkaitan dengan proses dan hasil. Dengan tujuan menyiapkan peserta didik memiliki pribadi mandiri, maka pada Senin (23 Mei 2022), Koordinator Bimbingan Konseling Umi Solikatun, S.Pd adakan pembimbingan klasikal kelas X paralel. Acara ini bertempat di mushola lantai 1, didampingi para wali kelas dan wakaur bidang kesiswaan. Kegiatan bertemakan, “Mandiri dan Bahagia,” bertujuan layanan agar peserta didik memahami pengertian pribadi mandiri, ciri dan kemanfaatannya.
Kegiatan diawali cek ketertiban, kerapian berseragam dilanjukan ic breaking untuk keseimbangan otak kanan dan kiri. Untuk menjadi pribadi mandari, ada tahapan-tahapan yang dilakukan oleh peserta didik antara lain, Tahap Akomodasi, meyakini bahwa dapat menjadi pribadi mandiri, Tahap Tindakan yaitu merancang langkah langkah membentuk pribadi mandiri.
Umi Solikatun menegaskan para peserta didik memiliki Pribadi Mandiri jika telah memiliki kemampuan untuk merencanakan, bertanggunggung jawab atas segala sesuatu yg diambil dakam kehidupan. Untuk memiliki Pribadi Mandiri, siswa mampu melakukan ataupun menyiapkan Kemandirian emosional, sosial, dan intelektual.
Kegiatan ini secara rutin dilakukan secara terjadwal. Bergantian secara paralel dimulai dari kelas X, XI, dan XII. Program-program dan strategi dituntut untuk dirancang dan dilaksanakan untuk menyukseskan MAN 2 Yogykarta sebagai Madrasah Kelas Khusus Olah Raga (KKO), Madrasah Plus Ketrampilan Broadcasting, Film dan Multimedia, Madrasah penyelenggara pelayanan Sistem Kredit Semester (SKS), Madrasah Riset, Madrasah Boarding/Tahfidz. Dan peserta didik adalah tokoh utama pada kegiatan belajar mengajar. (pus)
