BAZNAS Hadir Dalam Taushiyahnya Memberikan Pencerahan di Pengajian Kemantren Ngampilan Yogyakarta
Yogyakarta (KUA Ngampilan) – Kamis (24/ 02/2022), bertempat di Aula Kantor Kemantren Ngampilan, Penyuluh KUA Ngampilan Janti Ristiani SAg dan Suhartanto SAg, hadiri pengajian, mewakili Kepala KUA, H.Supasdi S.Ag, dikarenakan bersamaan dengan tugas kedinasan yang lain, turut hadir pula Penyuluh Non PNS, Srini Hariya.
Hadir perwakilan dari Baznas Kota Yogyakarta, Abdul Samik Shandi, Wakil Ketua 2 bidang Pendistribusian dan pendayagunaan.Ditemani satu orang Pelaksana R Cahyo Hatmanto.
Abdul Samik Shandi dalam tausiyahnya menyampaikan tentang QS. Al-Hujurat Ayat 13
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
13. Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.
Dengan mengenal satu sama lain, mereka bisa saling tolong-menolong, bantu-membantu, dan saling memenuhi hak-hak kerabat sekitar mereka.
Ayat ini secara gamblang juga menjelaskan bahwa manusia di mata Allah SWT adalah sama dan setara. Tidak dibenarkan jika ada yang saling merendahkan satu sama lain. Yang mampu membedakan manusia satu dengan manusia lainnya hanyalah derajat ketakwaannya.
Dapat disimpulkan melalui Surat Al Hujurat ayat 13, Allah SWT secara tegas melarang segala bentuk tindakan kebencian kepada sesama manusia dengan mengatasnamakan suku, ras, agama, dan lain sebagainya.
Pentingnya kesadaran dan meningkatkan rasa toleransi terhadap sesama perlu diwujudkan agar manusia tidak semena-mena melakukan tindakan diskriminasi, rasisme, atau tindakan sejenis lainnya. Selain Islam melarangnya, tindakan ini justru akan memecah belah bangsa dan menimbulkan kekacauan.
Sebelum diakhiri beliau juga menyampaikan satu ayat lagi mengingatkan kewajiban muslim tentang zakat ,yang merupakan Rukun Islam.
QS.At-Taubah ayat 103
خُذْ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Arti:
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(JR)