Bimas Islam Kemenag Kota Yogyakarta Gelar Bimbingan Remaja Usia Sekolah di Muallimat
Yogyakarta (KUA Gondomanan) – Remaja adalah salah satu anggota dalam sebuah keluarga dan merupakan komponen terbesar di Indonesia. Jika para remaja dididik dengan baik, akan baik pula keadaan bangsa di masa mendatang. Untuk membangun remaja yang sehat, cerdas, dan ceria maka dilakukan beberapa upaya diantaranya upaya yang dilakukan di lingkungan keluarga, di lingkungan sekolah, dan di lingkungan masyarakat.
Untuk itu Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Yogyakarta menggelar Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS). Kepala Kantor Kemenag Kota Yogyakarta, Nadhif, S. Ag , M.S.I., didampingi Direktur Madrasah Muallimat Muhammadiyah Yogyakarta Unik Rasyidah, M.Pd., juga beberapa personil fasilitator. Beliau Nadhif, S. Sg., M.S.I., menyampaikan sambutan sekaligus pengarahan perihal tersebut di atas di sela-sela penyelenggaraan kegiatan BRUS yang berlangsung di Madrasah Muallimat Muhammadiyah Yogyakarta diikuti sebanyak 195 siswa, Kamis (23/2/2023).
Lebih lanjut, dalam sambutan dan arahannya Nadhif, S. Ag., M.S.I., menyampaikan bahwa setiap remaja diharapkan mampu memiliki konsep diri yang sehat. Selain itu remaja diharapkan juga mampu mengelola diri baik emosi maupun komunikasi. Disamping itu pula setiap remaja diharapkan memiliki konsep diri yang sehat, juga harus memahami potensi dan karakter diri. Remaja juga diharapkan mampu memahami tantangan saat ini, ujarnya.
Remaja juga harus memiliki prinsip dan nilai untuk menjadi remaja yang Islami, juga diharapkan sebagai bekal remaja agar tidak terjerumus pergaulan bebas dan pencegahan pernikahan dini dengan harapan menjadi generasi remaja islami yang tangguh. Remaja juga diharapkan terampil mengelola diri, baik emosi maupun komunikasi. Remaja juga harus mengerti tentang pergaulan yang sehat dan dampaknya, imbuh Nadhif, S. Ag., M.S.I., penuh pesan.
Adapun Fasilitator yang ikut mendampingi di kegiatan BRUS tersebut adalah M. Makhlani, S. Ag., M. Pd., Alifana Indrianti, S. Sos. I., N. Sholihat, S.H.I., M.S.I., Arif Maftuh, Nur Ahmad, S. Ag., MA., serta Eko Agus Wibowo, S. Sos. I., Ketua Pokjaluh, menggaris bawahi apa yang disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta Nadhif, S. Ag., M.S.I., bahwa seiring dengan kemajuan perkembangan teknologi yang begitu canggih di zaman sekarang ini, seperti media sosial, sangat memungkinkan membawa pengaruh yang begitu besar terhadap perkembangan para remaja atau generasi muda.
Media sosial seakan sudah menjadi candu bagi masyarakat, khususnya kalangan remaja. Remaja masa kini identik dengan gawai yang digunakan hampir 24 jam. Hal ini disebabkan karena media sosial tersebut mempunyai keunggulan dan ketertarikan sendiri bagi penggunanya serta menawarkan kemudahan yang membuat remaja betah berlama-lama dalam menggunakannya.
Penggunaan media sosial sudah menyatu dalam kehidupan kita, terutama anak dan remaja. Oleh karena itu, perlu adanya bimbingan bagi para remaja agar lebih bijak dalam menggunakan medsos karena semuanya ada di medsos. Anak dan remaja belum begitu paham konten mana yang baik dan kurang baik. Jadi, tugas adalah memberikan pengarahan kepada mereka untuk dapat menggunakan medsos dengan baik agar mereka bisa terus maju, kreatif, dan inovatif, ujar Eko Agus Wibowo, S. Sos. I., ujarnya menirukan kembali.
Kemudian Ismiyati, S. Ag., Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) saat dihubungi secara terpisah di kantornya KUA Gondomaman, mengapresiasi kegiatan tersebut dan senanda dengan yang digaris bawahi Eko Agus Wibowo, S. Sos. I., juga ikut menyampaikan bahwa peran sekolah dan keluarga sangat menentukan dalam pertumbuhan dan perkembangan remaja sebagai generasi muda, generasi penentu masa depan bangsa Indonesia. Karena salah satu tujuan pembangunan nasional adalah membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Manusia berkualitas dibentuk melalui pendidikan karakter dan karakter seseorang dibentuk sejak kecil di dalam lingkungan keluarga. Medsos memang tidak bisa kita hindari, tetapi harus digunakan dengan benar, bijak, dan santai, dalam kehidupan sehari-hari. Jadilah siswa yang cerdas, terampil, sehat, berakhlak, kreatif dan inovatif, serta berprestasilah sesuai dengan kemampuan dan bakat yang dimiliki masing-masing, pungkas Ismiyati, S. Ag. (Najam)