Berita

Dakwah melalui Seni Budaya, PAIF Umbulharjo Dampingi Bidang Penais Zawa Kanwil Kemenag DIY Monev di Masjid Sulthonain

Yogyakarta (KUA Umbulharjo) – Senin (28/3/2022) M. Mahlani, Penyuluh Agama Madya Kecamatan Umbulharjo mendampingi Dra Uswatun Hasanah, dan anggota Tim Monev Seni Budaya Islam Bidang Penaiszawa Kanwil Kemenag DIY. Hadir pula Alifana Indrianti dari Seksi Bimas Islam Kantor Kemenag Kota Yogyakarta.

Monev mengambil lokasi di MAsjid Sulthonain Nitikan. Masjid Sulthonain Nitikan sebagai masjid bersejarah, peninggalan kerajaan Mataram Islam, saat ini memiliki sebuah grup kesenian Shalawat Jawa Laras Madyo.

Kusmanto PAIF Kota Yogyakarta selaku Ketua Takmir Masjid Sulthonain melaporkan aktifitas senibudaya islam di Masjid Sulthonain yang beranggota sebanyak 20 orang, diketuai Jamilan. Laras Madyo adalah kesenian bernuansa jawa dengan menampilkan tembang (sekar) seperti Dandang Gulo, Kinanti, Gambuh, dan lain-lain. Tembang-tembang dalam bentuk sekar tersebut berisi pesan-pesan moral, akhlak, tauhid, dan kemasyarakatan. Salah satu tembang yang dilantunkan adalah Pangkur kidung Qur’ani, terjemah bebas al qur’an surat Ali ‘Imran ayat 132 – 136. Di antara syairnya berbunyi : Siro dho gegancangono, Tumuju pangapuro lan sihing Gusti, Swargo mulyo kang kasuwun jembarnyo magilar-gilar, Mongko langgeng haneng swargo agung swau, Cinawisake wong kang iman piwales kang tan upami.

Dalam tembang lainnya, Kinanti misalnya, terdapat ompak-ompak (lagu penyela) yang berbunyi : Addin Islam ngantos pejah addin kulo, aprasetyo bekti tuhu mring agomo, dan seterusnya, yang merupakan inti pesan dari al qur’an surat Ali ‘Imron 102.

Dalam kunjungan silaturahmi yang dikemas dalam monev tersebut, Dra Uswatun Hasanah mengapresiasi semangat jamaah masjid Sulthonain melestarikan seni budaya bernafas islami nuansa jawa tersebut. Sementara itu, M. Mahlani, M.Pd. Penyuluh Agama kecamatan Umbulharjo berharap nantinya ada modifikasi dengan alat musik modern sehingga lebih kekinian. Pesan agama yang dikemas dalam bentuk seni budaya merupakan bagian gerak syiar dan dakwah yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. (Kus)